Cianjur (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur, Jawa Barat, mencatat sepanjang Januari hingga Februari 2020, telah merawat 136 pasien Deman Berdarah Dengue (DBD), sebagian besar sudah sembuh dan 10 orang di antaranya masih menjalani rawat inap.
"Sampai hari ini, tinggal 10 orang yang masih menjalani rawat inap dengan kondisi tubuh sudah mulai stabil, sebelumnya kami sudah merawat 136 pasien DBD," kata Dirut RSUD Cianjur Ratu Tri Yulia pada wartawan di Cianjur, Selasa.
Ia menjelaskan dari ratusan pasien tersebut, tidak ada yang meninggal dunia akibat DBD, namun pihaknya mengimbau warga untuk waspada karena seiring musim penghujan penyakit DBD rentan terjadi, tertutama di wilayah perkotaan.
Sedangkan tahun lalu, tercatat dari 520 pasien DBD yang dirawat ada empat pasien yang meninggal. Sebagian besar pasien yang meninggal dunia karena terlambat dibawa ke rumah sakit, bahkan dua orang di antaranya sudah dalam kondisi sock.
"Pasien yang meninggal dunia terlambat ditangani karena pihak keluarga baru membawa ke rumah sakit ketika kondisinya sudah parah. Sedangkan yang lainnya dapat ditangani dengan cepat," katanya.
Sementara Dinas Kesehatan Cianjur terus meningkatkan sosialisasi dan imbau pada warga untuk menerapkan pola hidup sehat serta menjaga kebersihan lingkungan dengan cara memberantas sarang nyamuk penyebab DBD.
Memasuki musim penghujan, ungkap Sekretaris Dinkes Cianjur, Irvan Nur Fauzy, sejumlah wilayah rawan terjadi penyakit menular termasuk demam berdarah, sehingga pihaknya mengoptimalkan kerja juru pemantau jentik (jumantik).
"Kami mengoptimalkan kerja Jumantik, untuk menekan angka pasien DBD dengan cara membasmi sarang nyamuk di wilayah kerjanya masing-masing termasuk melakukan fooging di sejumlah wilayah bauk kota, utara dan selatan," katanya.
Pihaknya mengimbau agar warga terus meningkatkan pola hidup sehat dan rutin membersihkan lingkungan sekitar agar nyamuk tidak bersarang dengan cara 3M plus.
Baca juga: Bupati Purwakarta minta puskesmas buka 24 jam waspadai DBD
Baca juga: Dinkes Indramayu gencar sosialisasikan hidup sehat hadapi musim hujan