Bandung (ANTARA) - Banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sejak Minggu (15/2) membuat Jalan Andir-Katapang tergenang sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.
"Jalan Andir-Katapang tidak bisa dilalui kendaraan, kemudian jalan raya depan (pabrik) Metro (Garmin) ketinggian airnya 50 cm tapi saat ini sudah bisa dilalui," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Enjang Wahyudin, Senin.
Berdasarkan data terbaru yang diterima Enjang dari petugas di lapangan, banjir masih meliputi Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot, dan Baleendah.
Di Kecamatan Dayeuhkolot, banjir menimbulkan genangan setinggi 20 hingga 120 cm di Desa Dayeuhkolot, Citeureup, Pasawahan, dan Cangkuang Wetan.
"Di Kecamatan Dayeuhkolot, jumlah warga terdampak mencapai 1.413 kepala keluarga (KK) dan 67 KK mengungsi di Aula Dayeuhkolot, Gedung PLN, Kantor RW, Masjid Argadinata dan Masjid Ashopia," kata dia.
Di Kecamatan Baleendah, banjir menimbulkan genangan air 20 hingga 120 cm di Kelurahan Andir dan Baleendah serta berdampak pada 4.434 keluarga dan memaksa 70 keluarga mengungsi di Gedung BPBD Kabupaten Bandung.
Selain itu, banjir menimbulkan genangan setinggi 10 sampai 110 cm di Desa Bojongsoang dan Tegal Luar di Kecamatan Bojongsoang, menggenangi 1.880 rumah dan berdampak pada 7.045 keluarga.
Baca juga: Banjir dan longsor terjang Kabupaten Bandung
Baca juga: Pemkab Garut butuh anggaran Rp100 miliar untuk bangun 30 embung antisipasi banjir
Jalan Andir Bandung tak bisa dilalui kendaraan akibat banjir
Senin, 17 Februari 2020 12:17 WIB