Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat akan menerapkan aplikasi 'smart city' untuk menata dan mengelola sampah dengan melibatkan peran serta perusahaan dan organisasi lingkungan hidup.
"Sebagai langkah awal kita akan kerja sama dengan Waste4Change. Misi kita adalah memberikan layanan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan," kata Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono, di Bekasi, Sabtu.
Menurut dia pengelolaan sampah yang ramah lingkungan melalui aplikasi 'smart city' ini harus segera direalisasikan sebab merupakan hal yang sangat mendasar.
"Persoalan sampah bukan hanya ada di Kota Bekasi saja namun telah menjadi isu dunia sehingga perlu segera ditangani dengan baik melalui terobosan yang manfaatnya benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung," ungkapnya.
Tri menyebut kebersihan lingkungan merupakan keinginan bersama baik pemerintah daerah maupun masyarakatnya namun untuk mewujudkannya dibutuhkan kerja sama keduanya.
"Tapi tentu saja butuh pola pikir inovatif dan kemauan yang sama serta kerja nyata semua pihak," ucapnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan membangun kesadaran masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah menjadi konsen pemerintah saat ini.
"Saatnya mengedukasi masyarakat karena sampah rumah tangga yang dihasilkan masyarakat amat besar volumenya sedangkan kita ketahui bersama TPA semakin penuh jadi perlu ada solusi nyata untuk mengelola sampah ini dengan bijak," kata Yayan.
Founder and Director manager Waste4Change Alam Indonesia Mohamad Bijaksana Junerosano mengatakan Kota Bekasi merupakan 'pilot project' penerapan aplikasi smart city tata kelola persampahan.
Sebagai perusahaan pengelolaan sampah yang juga beroperasi di Kota Bekasi sejak 2014 pihaknya merasa turut bertanggung jawab atas pengelolaan sampah di Kota Bekasi.
Waste4Change ingin mulai menjajaki kerja sama skala kota. Kerja sama pengelolaan sampah skala kota ini perlu didukung oleh pemerintah kota maupun nasional.
"Harapannya dengan pengalaman dan keahlian kami melakukan pembenahan pengelolaan sampah yang ada, permasalahan sampah Kota Bekasi dapat teratasi," kata dia.
Baca juga: Hoaks, pesan berantai pasien Bekasi terjangkit virus corona
Baca juga: 2.016 WNA bekerja di Kabupaten Bekasi