Cianjur (ANTARA) - Harga bawang putih di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Jawa Barat, mengalami kenaikan tajam dari Rp55.000 per kilogram menjadi Rp70.000 per kilogram akibat minimnya stok di tingkat distributor.
"Melonjaknya harga bawang informasi dari agen dan distributor karena minimnya stok yang sebagian besar impor dari Tiongkok," kata Enceh Jamaludin (61) pedagang bawang putih di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Senin.
Ia menjelaskan kenaikan harga bawang putih tersebut sudah terjadi sejak tiga pekan terakhir, sebelumnya harga normal per kilogram Rp27.000, merangkak naik menjadi Rp55.000 per kilogram dan satu minggu kemudian kembali naik menjadi Rp70.000 per kilogram.
"Saat ini kami hanya mengandalkan keuntungan dari sayur mayur lain seperti bawang merah, jahe dan cabai. Harapan kami stok kembali stabil dan harga kembali normal," katanya.
Kepala UPTD Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Tri Wibowo mengatakan harga bawang putih terus merangkak naik sejak tiga pekan terakhir karena minimnya stok di tingkat agen dan distributor akibat pemberhentian sementara impor dari negara Tiongkok.
"Sejak merebaknya virus corona di China, pemerintah menghentikan impor barang dari Tiongkok, informasi dari pedagang hal tersebut membuat harga melambung," katanya.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menstabilkan kembali harga bawang putih salah satunya dengan melakukan operasi pasar dan memanfaatkan pasokan bawang putih lokal.
Baca juga: Ini kawasan untuk pengembangan bawang putih di 16 provinsi
Baca juga: Disperindag Jawa Barat optimalkan pasokan bawang putih lokal
Bawang putih di Cianjur meroket harganya capai Rp70.000 per kilogram
Selasa, 11 Februari 2020 6:13 WIB