Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat selama satu pekan terakhir terjadi bencana alam di sejumlah wilayah mulai dari pohon tumbang, banjir dan puting beliung.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materiil akibat bencana alam itu masih dalam pendataan petugas di lapangan," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Irfan kepada wartawan di Cianjur, Senin.
Ia menjelaskan, pihaknya langsung menurunkan tim untuk membantu warga, kepolisian dan TNI dalam menangani pohon tumbang dibeberapa titik seperti pada jalur utama Cianjur-Puncak-Jakarta dan jalur utama menuju selatan Cianjur.
"Untuk pohon tumbang dalam satu hari tercatat terjadi di dua titik jalur utama Puncak dan jalur utama menuju selatan. Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa atau kendaraan yang tertimpa, namun arus kendaraan sempat mengular," katanya.
Saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan untuk bencana yang terjadi termasuk mendata rumah warga yang tergenang banjir di sejumlah titik di wilayah perkotaan Cianjur.
Sementara 20 rumah warga di Gang Banjar, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, dilaporkan tergenang banjir setinggi lutut orang dewasa, sehingga warga sekitar sempat mengungsi ke tempat yang dinilai aman.
"Hujan deras disertai angin kencang, membuat aliran sungai yang membentang dibelakang perkampungan meluap dan merendam puluhan rumah warga. Untuk menghindari hal tidak diinginkan sebagian besar warga mengungsi," kata Iyan Supiyandi (56) seorang warga.
Saat ini, ungkap dia, warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing dan sejak Minggu, mulai membersihkan rumah dari lumpur yang terbawa banjir. Pihaknya berharap pemkab segera melakukan pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan.
Ketua RT 01 Gang Banjar, Iis Aisah, mengatakan sejak 40 tahun tinggal di wilayah tersebut, baru kali ini menjadi korban bajir setinggi lutut orang dewasa yang tidak pernah terjadi selama ini.
"Saya sudah tinggal di sini selama 40 tahun, tidak pernah terjadi banjir seperti saat ini. Tapi sekarang kalau hujan turun warga sudah harus siap mengungsi karena aliran sungai meluap," katanya.
Tidak hanya perkampungan hujan deras disertai angin kencang, menyebabkan jalan protokol seperti di Jalan KH Abddullah bin Nuh dan Simpang Lima Tugu Lampu Gentur tergenang air, sehingga arus lalulintas sempat tersendat.
Sementara arus lalulintas dari Cianjur menuju Jakarta, sempat macet total akibat pohon Mahoni berukuran besar tumbang di Jalan Raya Cianjur-Cipanas tepatnya di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
"Antrian kendaraan sempat mengular hingga belasan kilometer menuju Jakarta atau sebaliknya menuju Cianjur. Tidak ada korban jiwa atau kendaraan yang terimpa, namun arus lalulintas terhenti selama beberapa jam," kata Kapolsek Cugenang, Kompol Iwan Setiawan.
Pihaknya mengimbau penguna jalan yang melintas di sepanjang jalur Cianjur hingga Cipanas, terutama pada saat hujan, untuk berhati-hati dan ekstra waspada saat melintas karena di sepanjang jalur tersebut terdapat banyak pohon besar yang rawan tumbang.
Baca juga: Korban tewas akibat tabrakan di jalur Puncak tidak ada identitasnya
Baca juga: Disnaker Cianjur segera sosialisasikan UMK 2020 ke semua perusahaan