Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan dirinya dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto sama-sama mengkhawatirkan kebangkitan Islam radikal di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Aburizal usai dirinya menjenguk Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu.
"Kita sudah berbincang, beliau menceritakan, dan kita sama-sama mengkhawatirkan bahwa kebangkitan daripada Islam radikal saya kira tidak baik bagi Indonesia," ujar Aburizal.
Menurut dia, paham Islam radikal tidak tepat diterapkan di Indonesia, karena bertentangan dengan ajaran Islam yang selama ini ada di Tanah Air, yakni berlandaskan Rahmatan Lil Alamin yang memiliki arti kasih sayang bagi seluruh alam.
Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat diera kepemimpinan Preside Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu kemudian mendoakan agar Wiranto segera memperoleh kesembuhan sehingga dapat kembali bertugas membantu Presiden Joko Widodo mengelola negara.
"Saya mendoakan beliau cepat sembuh karena negara membutuhkan. Jangan lupakan bahwa beliau itu Menko Polhukam yang tertinggi, suatu pejabat tertinggi yang bertanggung jawab masalah keamanan, dan beliau yang menjadi korban. Kita membutuhkan beliau cepat sembuh," ujar Aburizal.
Menko Polhukam sekaligus Ketua Umum PP PBSI Wiranto diserang oleh orang tidak dikenal saat melakukan kunjungan kerja di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10) siang.
Akibat penyerangan tersebut, Wiranto dikabarkan terkena dua tusukan di perut dan sempat dirawat di RSUD Berkah, Pandeglang, kemudian dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Pelaku penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto yang bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara diduga terpapar paham radikal.
Baca juga: Ma'ruf Amin dorong elemen bangsa tangkal radikalisme
Baca juga: Pangdam: Prajurit TNI harus mampu bimbing istri dan keluarganya
Aburizal Bakrie dan Wiranto khawatirkan Islam radikal di Indonesia
Minggu, 13 Oktober 2019 13:08 WIB