Bekasi (ANTARA) - Penyebaran sarang tawon ndas atau lebah predator bernama latin Vespa Afiinis tak hanya terjadi di Kabupaten Bekasi saja. Di Kota Bekasi ternyata ada puluhan sarang tawon ndas yang telah terevakuasi.
"Bahkan jumlah sarangnya tersebar di total 12 kecamatan, sampai Oktober 2019 saja sudah ada 87 sarang yang berhasil dievakuasi," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi, Aceng Solahudin di Bekasi, Kamis.
Aceng menambahkan di tahun 2017 ada 38 sarang sedangkan tahun lalu hanya 28 sarang namun untuk tahun 2019 ini totalnya melejit sampai 87 titik sarang tawon.
"Semuanya sudah dievakuasi oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi," ujarnya.
Dia mengungkapkan dari total sebanyak 87 titik sarang tawon ndas di wilayahnya itu mayoritas pertumbuhannya berada di pepohonan pemukiman warga.
"Semua sarang lebah itu sudah dievakuasi petugas untuk dijauhkan dari warga agar tidak sampai memakan korban," ucapnya.
Sejauh ini keberadaan sarang-sarang tawon ndas itu telah meresahkan warga Kota Bekasi dan dikhawatirkan dapat mengganggu kehidupan masyarakat.
"Karena sengatan tawon ndas itu bisa sangat mematikan," tegasnya.
Menurut Aceng salah satu penyebab merebaknya sarang lebah karena loteng di setiap rumah warga dibiarkan rusak setelah termakan serangga apalagi sarang lebah ini bisa semakin tinggi setelah adanya pergantian musim hujan ke kemarau.
"Sebaiknya untuk mengevakuasi sarang lebah harus meminta bantuan petugas. Tindakan itu untuk menghindari terjadinya luka," ucapnya.
Sebab setiap sengatan lebah bisa mengancam nyawa seseorang. Makanya setiap mereka yang sudah terserang sengatan diwajibkan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
"Tahun lalu ada sengatan lebah ke warga sampai meninggal," ungkapnya.
Di Kabupaten Bekasi sudah ada tiga orang yang tersengat tawon ndas. Atas sengatan itu para penderitanya sampai dirawat ke rumah sakit.
Sarang tawon ndas banyak tersebar di Bekasi
Kamis, 10 Oktober 2019 9:08 WIB