Bekasi (ANTARA) -
"Saya sangat memahami keresahan para pengemudi angkot terkait dampak yang mereka rasakan. Kita semua ingin mencari solusi terbaik untuk semua pihak. Saya yakin, angkot dan BisKita atau Transpatriot bisa berjalan berdampingan sebagai bagian dari sistem transportasi yang terintegrasi," katanya. di Kota Bekasi, Jumat.
Para sopir angkot Kota Bekasi melakukan unjuk rasa di DPRD Kota Bekasi pada Rabu (2/10) lalu, saat DPRD menggelar rapat paripurna penetapan Ketua DPRD.
Mereka menuntut keadilan atas subsidi dalam layanan angkutan umum sehubungan dengan pengoperasian Bis Kita yang masih memberikan layanan gratis kepada penumpang sejak Maret lalu. Kondisi itu membuat penumpang lebih memilih Bis Kita ketimbang angkot sehingga sangat berdampak pada penghasilan sopir angkot.
Ia mengakui bahwa kekhawatiran pengemudi angkot sebagai hal yang perlu diperhatikan serius dan keberadaan Bis Kita ataupun Transpatriot sebagai upaya menghadirkan transportasi publik terintegrasi yang lebih nyaman, efisien, dan terjangkau.
Sejak peluncuran Bis Kita, masyarakat Kota Bekasi menyambut kehadiran moda transportasi tersebut. Terlebih hadirnya LRT dan pembangunan MRT semakin mendekatkan warga untuk mendapatkan solusi transportasi terintegrasi yang lebih nyaman, aman, murah dan tepat waktu.