Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, mendorong para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Garut untuk mampu mengekspor produk unggulannya ke sejumlah negara agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar selain dari pasar dalam negeri.
"Kita identifikasi produk unggulan yang bisa ekspor meskipun tak semudah itu, butuh proses termasuk memberikan bimbingan," kata Plt Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Kabupaten Garut, Eko Yulianto kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan, Pemkab Garut telah melakukan upaya untuk mendorong produk UKM sektor kuliner maupun barang bukan pangan agar bisa bersaing di pasar internasional.
Upaya yang dilakukan Pemkab Garut, kata dia, salah satunya menggelar pelatihan membuat nama atau merek yang memiliki nilai jual dan membangun bisnis agar produk UKM bisa bersaing dengan produk dari daerah lain.
"Jadi dalam pelatihan ini bagaimana pelaku usaha di Garut bisa mengidentifikasi pasarnya sampai dengan nama atau branding produknya harus bagus, semua diarahkan," katanya.
Ia menyebutkan, jumlah UKM di Garut diperkirakan ada 17 ribu UKM dengan berbagai produk kuliner dan bukan pangan, namun untuk kegiatan pelatihan sementara hanya melibatkan beberapa pelaku UKM.
Menurut dia, Kabupaten Garut memiliki keunggulan produk yang layak untuk dipasarkan ke sejumlah negara seperti kerajinan atau jaket dari bahan baku kulit dan kain batik.
"Bicara unggulan di Garut itu banyak, ada kulit, batik ada juga produk lainnya," katanya.
Ia berharap, program ekspor yang bekerjasama dengan kementerian itu bisa menjadi peluang untuk mengembangkan bisnis dalam negeri khususnya Garut.
"Tentunya kalau bisa ekspor akan memberikan keuntungan bagi pelaku usaha di Garut," katanya.
Baca juga: Hama tikus serang tanaman padi di sebagian persawahan Garut
Baca juga: Puskesmas Cihurip di Garut canangkan ojek ambulans