Garut (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) siap mendorong pondok pesantren untuk memiliki program pengembangan ekonomi kreatif yang dapat memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya para santri sehingga dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi bangsa.
"Jadi nanti satu pesantren punya satu produk," kata Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum usai menghadiri Pembinaan dan Workshop Guru Inpasing RA dan Madrasah se-Kabupaten Garut di Aula Fave Garut, Selasa.
Ia menuturkan Pemprov Jabar telah mencanangkan program "One Pesantren One Product" (OPOP) dengan prioritas pengembangan di seluruh pondok pesantren, terutama di wilayah perkampungan.
Rencananya, lanjut dia, Pemprov Jabar akan melatih pondok pesantren terkait pengembangan ekonomi seperti usaha peternakan ayam maupun produk lainnya yang memiliki nilai jual.
"Diharapkan tahun depan, dua orang dilatih tentang ekonomi, dilatih tentang peternakan ayam," katanya.
Ia mengungkapkan Pemprov Jabar siap mengalokasikan anggaran untuk pengembangan ekonomi sebesar Rp25 juta untuk masing-masing pondok pesantren.
Menurut dia, dana yang dikucurkan itu nilainya cukup besar untuk modal usaha di lingkungan pondok pesantren yang ada di perkampungan.
"Modal Rp25 juta, pesantren kecil Rp25 juta itu besar," katanya.
Ia menambahkan Pemprov Jabar saat ini akan menyiapkan bantuan program pengembangan ekonomi tersebut untuk 1.070 pesantren tersebar seluruh kota/kabupaten.
"Bantuan yang disediakan untuk 1.070 pesantren yang daftar sekarang empat ribu," katanya.
Baca juga: Jawa Barat akan wujudkan pendidikan gratis untuk SMA
Baca juga: Wagub Jabar harapkan pendidikan moral mampu cegah kasus pornografi