Bandung (ANTARA) - Perusahaan asal Malaysia Muhibbah Engineering (M) Bhd melirik 11,6 persen saham Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Kabupaten Majalengka.
Geliat operasional Bandara yang ada di Kabupaten Majalengka terlihat bangkit, membuat Muhibbah ikut dalam bursa penyertaan modal dengan nilai konversi Rp291 miliar.
Humas PT BIJB dalam keterangan tertulis, Selasa, ketertarikan Muhibbah mengakuisisi 11,6 persen saham Bandara Kertajati ditunjukan saat Managing Director Muhibbah Engineering (M) Bhd Mac Ngan Boon menemui Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Gedung Negara Pakuan, Kamis 1 Agustus 2019 lalu di Bandung.
Turut mendampingi Kepala Biro Sarana Perekonomian, Investasi, dan BUMD Setda Jabar Noneng Komara Nengsih serta Direksi BUMD PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) selaku pengelola Bandara Kertajati.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini masih menjadi pemegang saham mayoritas atau 97 persen PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Adapun tiga persennya dimiliki BUMD Jabar lainnya PT Jasa Sarana dan Koperasi Konsumen Praja Sejahtera (KPPS) Jawa Barat.
"Dari beberapa kali kunjungan Pak Gubernur Jawa Barat (Ridwan Kamil) ke luar negeri, ternyata ini menunjukan hasil. Misalnya perusahaan asal Malaysia ingin menindaklanjuti paparan ekonomi yang sebelumnya telah disampaikan Pak Gubernur untuk berinvestasi di Bandara Kertajati yang saat ini dikelola BUMD PT BIJB," kata Noneng Komara Nengsih.
Menurut Noneng, Bandara Internasional Kertajati akan menjadi stimulus untuk mengembangkan kawasan ekonomi baru di wilayah timur Jawa Barat.
Kawasan khusus bernama Segitiga Rebana ke depannya diprediksi menjadi pusat ekonomi baru Jawa Barat yang terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban Subang, dan Cirebon.
Muhibbah sebagai salah satu calon investor menunjukan ketertarikannya dengan berinvestasi yang sejalan guna merealisasikan percepatan optimalisasi pembangunan di Jawa Barat melalui Bandara Kertajati.
Apalagi Bandara Kertajati akan disokong kawasan aerocity seluas 3.480 hektare. "Karena Bandara Kertajati nantinya akan menjadi pintu gerbang Jawa Barat satu-satunya," tambah Noneng.
Sementara itu, Direktur PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Muhamad Singgih mengatakan, Pemprov Jabar telah menyetujui rencana pemenuhan modal PT BIJB sebesar 36,6 persen saham yang rencananya akan segera diakusisi dua calon investor.
Saham senilai 11,6 persen ditunjukan Muhibbah, sedangkan 25 persen oleh PT Angkasa Pura II yang saat ini menjadi operator Bandara Kertajati.
"Saat ini PT BIJB sedang dalam proses penjualan saham dalam simpanan sebanyak 11,6 persen kepada Muhibbah sedangkan 25 persen kepada AP II. Untuk Muhibbah proses saat ini sedang melakukan valuasi angka penawaran saham PT BIJB untuk kemudian bisa segera difinalkan," kata Singgih.
Beberapa pertanyaan fundamental oleh calon investor sudah diklrafifikasi langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Diantaranya percepatan Tol Cisumdawu sebagai konektivitas utama yang tetap memegang komitmen pemerintah pusat agar selesai tahun 2020. Kedua adalah menjadikan Bandara Kertajati sebagai Bandara terbesar di Jawa Barat.
"Pemerintah Provinsi sudah melakukan klarifikasi dan (Muhibbah) menanyakan hal-hal yg masih mengganjal untuk kemudian segera difinalkan untuk melakukan penawaran saham BIJB," terang Singgih.
Muhibbah kata Singgih menjadi investor yang sangat serius untuk menanam sahamnya di BIJB Kertajati. Ketertarikan Muhibbah ini juga sebagai upaya ekspansi strategi jangka panjang mengingat pembangunan Jawa Barat ke depannya akan terkonsentrasi di timur Jawa Barat.
"Mereka ini melihat adanya potensi bisnis besar dan mereka melihat bukan hanya Bandaranya saja tapi posisi yang sangat seksi untuk perdagangan dan perindustrian di sekitar Bandara Kertajati," kata Singgih.
Singgih berharap, masuknya para investor bisa membantu mengembangkan Bandara Internasional Kertajati yang saat ini terus dalam masa tantangan menghadapi pengoperasian.
Bandara Kertajati sudah bisa menjangkau 12 daerah di Tanah Air dan keran rute internasional akan segera optimal dengan dibukanya layanan umrah secara regular pada September 2019 mendatang.
Selain itu layanan cargo sudah mulai bisa digunakan untuk incoming. Sedangkan outgoing dilakukan dalam waktu dekat.
Perusahaan Malaysia lirik 11,6 persen saham Bandara Kertajati
Selasa, 6 Agustus 2019 19:20 WIB