Jakarta (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) menyalurkan 15.000 liter air bersih untuk warga Desa Sidowangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang dilanda krisis air bersih akibat kekeringan.
"Desa Sidowangi merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Banyuwangi yang kondisi alamnya bertanah tandus dan bebatuan. Pasokan air sejauh ini dari Sungai Kebun Pasewaran yang berjarak 12 kilometer dari rumah warga dan airnya tidak layak digunakan," kata Kepala Cabang ACT Jember MR Warang Agung melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Agung mengatakan kondisi yang tidak layak tersebut karena air Sungai Kebun Pasewaran digunakan untuk memandikan ternak dan mandi, cuci, kakus.
Karena itu, air sungai menjadi berwarna keruh dan harus diendapkan sebelum digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci maupun konsumsi.
"Bila warga terus menerus mengkonsumsi air tersebut, dikhawatirkan akan lebih banyak penyakit yang menyerang warga. Karena itu, pembangunan sumur bor wajib diperjuangkan agar kebutuhan air tidak mengandalkan dari luar daerah apalagi dari sungai yang kotor," tuturnya.
Agung berharap ada solusi jangka panjang agar warga dapat memenuhi kebutuhan air bersih dan mencegah penyebaran penyakit.
Camat Wongsorejo Sulistyorini mengatakan wilayah Banyuwangi bagian Utara yang paling parah terdampak kekeringan adalah Desa Bengkak, Desa Alasbuluh, dan Desa Sidowangi yang masih wilayah kecamatan yang dia pimpin.
Karena itu, Desa Sidowangi dan Desa Alasbuluh menjadi wilayah sasaran penyaluran air bersih dari ACT Jember bekerja sama dengan PDAM Kabupaten Banyuwangi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi.
Selain di Kabupaten Banyuwangi, ACT Jember juga berencana menyalurkan air bersih ke daerah terdampak kekeringan lainnya seperti Kabupaten Lumajang, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Jember.