Antarajabar.com - Kepolisian menyampaikan hasil penyelidikan kebakaran bangunan dapur di Pondok Pesantren Baitul Hikmah, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (25/7), tidak menemukan adanya unsur kesengajaan tetapi murni akibat ledakan tabung gas.
"Jadi ada kesalahan memasang selang gas, bukan tindakan kriminal,"kata Kepala Polisi Sektor Salopa, AKP Ai Hidayat kepada wartawan, Kamis.
Ia menuturkan, kepolisian telah menyelidiki lebih lanjut untuk mengetahui penyebab peristiwa ledakan tabung gas dan kebakaran di pondok pesantren tersebut.
Hasil penyelidikan, kata dia, peristiwa itu murni kebakaran yang berasal dari kebocoran gas karena kelalaian dalam memasang regulator tabung gas.
Ia mengimbau, pengelola pondok pesantren agar lebih berhati-hati dengan tidak sembarangan orang atau santri memasang peralatan tabung gas.
"Dengan kejadian ini pengelola pesantren agar lebih berhati-hati menggunakan tabung gas, jangan oleh santri wanita, bisa minta tolong ke santri cowok," katanya.
Terkait kerugian materi, kata dia, tidak terlalu besar, hanya kerusakan materiial bangunan.
"Kerusakan materil tidak signifikan, hanya ledakan semburan api, dan langsung dipadamkan santri," katanya.
Sebelumnya, ledakan tabung gas 12 kilogram itu telah menimbulkan delapan santriwati terbakar pada bagian wajah, tangan dan kaki hingga harus mendapatkan penanganan medis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Jadi ada kesalahan memasang selang gas, bukan tindakan kriminal,"kata Kepala Polisi Sektor Salopa, AKP Ai Hidayat kepada wartawan, Kamis.
Ia menuturkan, kepolisian telah menyelidiki lebih lanjut untuk mengetahui penyebab peristiwa ledakan tabung gas dan kebakaran di pondok pesantren tersebut.
Hasil penyelidikan, kata dia, peristiwa itu murni kebakaran yang berasal dari kebocoran gas karena kelalaian dalam memasang regulator tabung gas.
Ia mengimbau, pengelola pondok pesantren agar lebih berhati-hati dengan tidak sembarangan orang atau santri memasang peralatan tabung gas.
"Dengan kejadian ini pengelola pesantren agar lebih berhati-hati menggunakan tabung gas, jangan oleh santri wanita, bisa minta tolong ke santri cowok," katanya.
Terkait kerugian materi, kata dia, tidak terlalu besar, hanya kerusakan materiial bangunan.
"Kerusakan materil tidak signifikan, hanya ledakan semburan api, dan langsung dipadamkan santri," katanya.
Sebelumnya, ledakan tabung gas 12 kilogram itu telah menimbulkan delapan santriwati terbakar pada bagian wajah, tangan dan kaki hingga harus mendapatkan penanganan medis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017