Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, sudah melakukan pencocokan dan penelitian terhadap 824.333 jiwa atau 91,21 persen data pemilih di wilayahnya untuk Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024.
Anggota KPU Kabupaten Kuningan Maman Sudiaman di Kuningan, Kamis, menjelaskan saat ini tahapan coklit terus dilakukan untuk menyelesaikan validasi data pemilih yang masih menyisakan sebanyak 78.761 jiwa.
Baca juga: KPU Kuningan mengerahkan 3.551 petugas PPDP untuk pencocokan data pemilih
Anggota KPU Kabupaten Kuningan Maman Sudiaman di Kuningan, Kamis, menjelaskan saat ini tahapan coklit terus dilakukan untuk menyelesaikan validasi data pemilih yang masih menyisakan sebanyak 78.761 jiwa.
Baca juga: KPU Kuningan mengerahkan 3.551 petugas PPDP untuk pencocokan data pemilih
"Untuk data pemilih hasil sinkronisasi di Kabupaten Kuningan berjumlah 896.353 jiwa. Sisanya yang belum dilakukan coklit sampai Rabu (10/7) kemarin sekitar 8,03 persen lagi," katanya.
Berdasarkan laporan terakhir, kata dia, terdapat empat kecamatan di Kabupaten Kuningan yang sudah 100 persen menyelesaikan tahapan coklit.
Dia optimistis tahapan coklit di wilayahnya dapat diselesaikan pada pekan kedua Juli 2024 sehingga data pemilih tersebut bisa direkapitulasi untuk ditetapkan sebagai daftar pemilih sementara (DPS).
"Saat ini kami memprioritaskan monitoring ke titik-titik kecamatan dan desa dengan persentase kecil. Petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) masih bekerja hingga sekarang," ujarnya.
Dede menambahkan coklit data pemilih menjadi tahapan penting guna memastikan setiap warga yang berdomisili di Kabupaten Kuningan bisa terdaftar sebagai pemilih dan menyalurkan hak suaranya pada Pilkada 2024.
"Dalam proses coklit kami juga berkoordinasi dengan Bawaslu Kuningan terkait adanya temuan joki coklit. Namun, setelah dikonfirmasi, itu bukan joki yang masif, melainkan hanya ketidaksengajaan,” tuturnya.
Dia menegaskan KPU Kabupaten Kuningan lebih mengedepankan akurasi data yang tepat dalam proses coklit. Bahkan sebagian pantarlih kerap mengunjungi desa-desa pelosok untuk memvalidasi data pemilih.
"Khusus di daerah pelosok, banyak masyarakat bekerja sebagai petani sehingga waktu untuk coklit terbatas. Namun, kendala ini bisa teratasi berkat bantuan dari sejumlah pihak," ucapnya.
Baca juga: KPU Kuningan buka pendaftaran 3.551 PPDP untuk Pilkada 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024