Bupati Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, menjanjikan bantuan stimulan pembangunan rumah tahap IV untuk 60 ribu warga penyintas gempa di Cianjur cair dalam waktu dua pekan ke depan.
"Kami upayakan dalam dua pekan ke depan bantuan stimulan tahap IV yang sudah diajukan untuk 60 ribu penyintas melalui Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) cair, selama ini tidak hanya warga tapi saya sebagai bupati juga menunggu kepastian," katanya di Cianjur, Senin.
Baca juga: Pemkab Cianjur terus berupaya cairkan bantuan gempa tahap IV
Herman menjelaskan, bantuan stimulan tahap IV untuk puluhan ribu warga penyintas merupakan pekerjaan rumah dirinya, sehingga dia sangat fokus menyelesaikannya agar warga tidak lagi tinggal di dalam hunian darurat atau dikejar pihak ketiga yang belum mendapat pembayaran.
"Saya akan terus mendorong agar pencairan segera dilakukan karena kasihan warga kami yang sudah setahun lebih tinggal dalam hunian darurat, serta warga yang sudah memakai jasa pihak ketiga selalu ditagih karena belum ada pencairan," katanya.
Sementara hingga satu tahun lebih setelah gempa 5.6 magnitudo melanda Cianjur, seribu-an lebih warga masih tinggal di dalam tenda darurat karena tidak memiliki biaya untuk membangun kembali rumahnya, bahkan ada yang sudah menggunakan jasa pihak ketiga namun belum bisa membayar.
Salah satunya di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, dimana sekitar 7 kepala keluarga masih menempati hunian darurat karena belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat, bahkan satu hunian darurat di isi enam jiwa yang berharap segera kembali ke rumah.
Pemilik hunian darurat Eli (48) mengatakan sudah masuk dalam penerima bantuan tahap IV dengan kategori berat, namun sejak tahun 2023 hingga saat ini, belum mendapat kepastian kapan dapat mencairkan bantuan tersebut.
"Kalau memang dua minggu lagi, kami sangat bersyukur akhirnya rumah yang ambruk dapat dibangun kembali, namun saya dan warga lainnya berharap ini bukan hanya sekedar janji karena sudah sering bupati berjanji," katanya.
Bahkan dia dan enam kepala keluarga di Kampung Cikadu, Desa Gasol, memutuskan masih tinggal di dalam hunian darurat karena belum ada kepastian pencairan, sehingga tidak memilih pihak ketiga untuk membangun karena takut ditagih ketika sudah tuntas pembangunan.
Baca juga: Pemkab Cianjur pastikan bantuan stimulan tahap IV dari Pusat cair
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Kami upayakan dalam dua pekan ke depan bantuan stimulan tahap IV yang sudah diajukan untuk 60 ribu penyintas melalui Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) cair, selama ini tidak hanya warga tapi saya sebagai bupati juga menunggu kepastian," katanya di Cianjur, Senin.
Baca juga: Pemkab Cianjur terus berupaya cairkan bantuan gempa tahap IV
Herman menjelaskan, bantuan stimulan tahap IV untuk puluhan ribu warga penyintas merupakan pekerjaan rumah dirinya, sehingga dia sangat fokus menyelesaikannya agar warga tidak lagi tinggal di dalam hunian darurat atau dikejar pihak ketiga yang belum mendapat pembayaran.
"Saya akan terus mendorong agar pencairan segera dilakukan karena kasihan warga kami yang sudah setahun lebih tinggal dalam hunian darurat, serta warga yang sudah memakai jasa pihak ketiga selalu ditagih karena belum ada pencairan," katanya.
Sementara hingga satu tahun lebih setelah gempa 5.6 magnitudo melanda Cianjur, seribu-an lebih warga masih tinggal di dalam tenda darurat karena tidak memiliki biaya untuk membangun kembali rumahnya, bahkan ada yang sudah menggunakan jasa pihak ketiga namun belum bisa membayar.
Salah satunya di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, dimana sekitar 7 kepala keluarga masih menempati hunian darurat karena belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat, bahkan satu hunian darurat di isi enam jiwa yang berharap segera kembali ke rumah.
Pemilik hunian darurat Eli (48) mengatakan sudah masuk dalam penerima bantuan tahap IV dengan kategori berat, namun sejak tahun 2023 hingga saat ini, belum mendapat kepastian kapan dapat mencairkan bantuan tersebut.
"Kalau memang dua minggu lagi, kami sangat bersyukur akhirnya rumah yang ambruk dapat dibangun kembali, namun saya dan warga lainnya berharap ini bukan hanya sekedar janji karena sudah sering bupati berjanji," katanya.
Bahkan dia dan enam kepala keluarga di Kampung Cikadu, Desa Gasol, memutuskan masih tinggal di dalam hunian darurat karena belum ada kepastian pencairan, sehingga tidak memilih pihak ketiga untuk membangun karena takut ditagih ketika sudah tuntas pembangunan.
Baca juga: Pemkab Cianjur pastikan bantuan stimulan tahap IV dari Pusat cair
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024