Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melakukan pendataan terhadap petani terdampak pembangunan perumahan relokasi tahap III di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, untuk mendapatkan uang penggantian karena tidak dapat lagi menggarap lahannya.
Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkimtam) Kabupaten Cianjur, Hendri Prasetyadi di Cianjur Kamis, mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap petani penggarap yang kehilangan mata pencarian akibat pembangunan perumahan relokasi.
"Kami akan melakukan pendataan petani penggarap yang selama ini menjadikan lahan tersebut sebagai mata pencarian mereka baik ibu berkebun atau bercocok tanaman yang lain, mereka akan mendapatkan penggantian dari Pemkab Cianjur," katanya.
Sedangkan terkait jumlah dan besaran uang pengganti yang akan diterima petani tutur dia, belum dapat disebutkan karena masih dalam pembahasan di dinas terkait di Pemkab Cianjur, namun pihaknya memastikan seluruh petani penggarap akan mendapatkan penggantian.
Hendri menjelaskan, lahan seluas 3 hektar yang akan dipakai untuk perumahan relokasi korban gempa di sejumlah kecamatan di Cianjur, merupakan bekas lahan perkebunan dengan status Hak Guna Usaha (HGU) PT MPM.
"Untuk besaran uang pengganti akan disesuaikan dari masing-masing penerima, saat ini kami masih fokus melakukan pendataan jumlah petani yang menggarap lahan tersebut. Termasuk melakukan sosialisasi terkait segera di bangunnya perumahan relokasi," katanya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengayakan pembangunan perumahan relokasi tahap III di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, akan segera dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sehingga tahap sosialisasi dan pendataan terus dilakukan.
"Termasuk mendata petani penggarap yang kehilangan lahan akan mendapat penggantian dari pemerintah, sehingga sosialisasi gencar dilakukan dinas terkait bersama Kementerian PUPR sebelum pembangunan perumahan relokasi dilakukan," katanya.
Pihaknya memastikan seluruh petani penggarap akan mendapatkan haknya karena kehilangan lahan yang selama ini menjadi tumpuan hidupnya. Bahkan petani yang siap beralih profesi, tambah dia, akan mendapat pelatihan wirausaha sehingga tetap memiliki penghasilan.
"Tidak hanya ganti untung, bagi petani sekitar yang ingin beralih menjadi pelaku UMKM akan mendapatkan pelatihan sampai bantuan modal sehingga dapat mengembangkan produk unggulan sebagai mata pencarian setiap hari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkimtam) Kabupaten Cianjur, Hendri Prasetyadi di Cianjur Kamis, mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan terhadap petani penggarap yang kehilangan mata pencarian akibat pembangunan perumahan relokasi.
"Kami akan melakukan pendataan petani penggarap yang selama ini menjadikan lahan tersebut sebagai mata pencarian mereka baik ibu berkebun atau bercocok tanaman yang lain, mereka akan mendapatkan penggantian dari Pemkab Cianjur," katanya.
Sedangkan terkait jumlah dan besaran uang pengganti yang akan diterima petani tutur dia, belum dapat disebutkan karena masih dalam pembahasan di dinas terkait di Pemkab Cianjur, namun pihaknya memastikan seluruh petani penggarap akan mendapatkan penggantian.
Hendri menjelaskan, lahan seluas 3 hektar yang akan dipakai untuk perumahan relokasi korban gempa di sejumlah kecamatan di Cianjur, merupakan bekas lahan perkebunan dengan status Hak Guna Usaha (HGU) PT MPM.
"Untuk besaran uang pengganti akan disesuaikan dari masing-masing penerima, saat ini kami masih fokus melakukan pendataan jumlah petani yang menggarap lahan tersebut. Termasuk melakukan sosialisasi terkait segera di bangunnya perumahan relokasi," katanya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengayakan pembangunan perumahan relokasi tahap III di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, akan segera dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sehingga tahap sosialisasi dan pendataan terus dilakukan.
"Termasuk mendata petani penggarap yang kehilangan lahan akan mendapat penggantian dari pemerintah, sehingga sosialisasi gencar dilakukan dinas terkait bersama Kementerian PUPR sebelum pembangunan perumahan relokasi dilakukan," katanya.
Pihaknya memastikan seluruh petani penggarap akan mendapatkan haknya karena kehilangan lahan yang selama ini menjadi tumpuan hidupnya. Bahkan petani yang siap beralih profesi, tambah dia, akan mendapat pelatihan wirausaha sehingga tetap memiliki penghasilan.
"Tidak hanya ganti untung, bagi petani sekitar yang ingin beralih menjadi pelaku UMKM akan mendapatkan pelatihan sampai bantuan modal sehingga dapat mengembangkan produk unggulan sebagai mata pencarian setiap hari," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023