Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur masih menyalurkan air bersih untuk penyintas gempa di sejumlah desa di Kecamatan Cugenang yang kesulitan mendapatkan air bersih setelah gempa 7 bulan lalu.
Koordinator Lapangan PMI Cianjur, Fajar Aciana di Cianjur, Kamis, mengatakan pelayanan kemanusiaan yang dilakukan PMI sudah berakhir sejak satu bulan yang lalu, namun tingginya permintaan warga penyintas membuat pihaknya melanjutkan pelayanan air bersih.
"Sejak satu pekan terakhir permintaan tangki air bersih dari sejumlah desa terdampak di Kecamatan Cugenang terus masuk melalui surat atau langsung ke Markas PMI Cianjur, sehingga pelayanan air bersih kami lanjutkan beberapa hari ke depan," katanya.
Sulitnya mendapatkan air bersih setelah gempa tujuh bulan yang lalu, dikeluhkan penyintas gempa di Desa Gasol, Cijedil, Cibulakan, dan Desa Sukamanah yang sebagian besar sudah pulang ke rumah, namun kehilangan sumber mata air.
Setiap harinya, PMI Cianjur menurunkan dua unit truk tangki yang dapat mendistribusikan air sebanyak 20 ribu liter ke sejumlah desa terdampak berkoordinasi dengan Pemkab Cianjur dan PDAM Cianjur sebagai penyedia air bersih.
"Kami belum bisa memastikan sampai kapan pendistribusian dihentikan karena masih tingginya permintaan dari penyintas gempa," katanya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan untuk kebutuhan air di sejumlah desa terdampak, pihaknya masih memberikan pelayanan bekerjasama dengan PMI dan PDAM Cianjur, sambil menunggu pembuatan saluran dan sumur bor untuk warga di Kecamatan Cugenang.
"Saat ini pendistribusian air bersih masih berjalan dilakukan PMI dan PDAM Cianjur menggunakan truk tangki PMI dan Kementerian PUPR, kami masih mencarikan solusi lain agar warga mendapatkan pasokan air bersih," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Cianjur dan PMI masih berikan air bersih ke penyintas gempa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Koordinator Lapangan PMI Cianjur, Fajar Aciana di Cianjur, Kamis, mengatakan pelayanan kemanusiaan yang dilakukan PMI sudah berakhir sejak satu bulan yang lalu, namun tingginya permintaan warga penyintas membuat pihaknya melanjutkan pelayanan air bersih.
"Sejak satu pekan terakhir permintaan tangki air bersih dari sejumlah desa terdampak di Kecamatan Cugenang terus masuk melalui surat atau langsung ke Markas PMI Cianjur, sehingga pelayanan air bersih kami lanjutkan beberapa hari ke depan," katanya.
Sulitnya mendapatkan air bersih setelah gempa tujuh bulan yang lalu, dikeluhkan penyintas gempa di Desa Gasol, Cijedil, Cibulakan, dan Desa Sukamanah yang sebagian besar sudah pulang ke rumah, namun kehilangan sumber mata air.
Setiap harinya, PMI Cianjur menurunkan dua unit truk tangki yang dapat mendistribusikan air sebanyak 20 ribu liter ke sejumlah desa terdampak berkoordinasi dengan Pemkab Cianjur dan PDAM Cianjur sebagai penyedia air bersih.
"Kami belum bisa memastikan sampai kapan pendistribusian dihentikan karena masih tingginya permintaan dari penyintas gempa," katanya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan untuk kebutuhan air di sejumlah desa terdampak, pihaknya masih memberikan pelayanan bekerjasama dengan PMI dan PDAM Cianjur, sambil menunggu pembuatan saluran dan sumur bor untuk warga di Kecamatan Cugenang.
"Saat ini pendistribusian air bersih masih berjalan dilakukan PMI dan PDAM Cianjur menggunakan truk tangki PMI dan Kementerian PUPR, kami masih mencarikan solusi lain agar warga mendapatkan pasokan air bersih," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Cianjur dan PMI masih berikan air bersih ke penyintas gempa
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023