Bupati Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman meminta pihak sekolah dan orang tua meningkatkan pengawasan selama berada di sekolah dan luar sekolah sebagai upaya menekan angka pergaulan yang salah dilakukan anak didik di daerah ini.
"Saya sudah kumpulkan guru dan orang tua siswa kelas akhir tingkat SMP beberapa waktu lalu, dan meminta agar lebih mengawasi anak supaya tidak salah gaul ketika melanjutkan pendidikan karena akan merugikan diri sendiri dan orang tua karena bisa diberi sanksi tegas dikeluarkan," katanya.
Pengawasan tersebut, ungkap Bupati Cianjur, agar anak mereka yang mulai menginjak remaja terhindar dari pergaulan bebas, penyuka sesama jenis, terlibat gerombolan bermotor dan aksi tawuran karena pihak sekolah sudah diminta memberikan sanksi tegas.
Ketika anak terbukti menjalani pergaulan yang salah dan mendapat sanksi tegas dikeluarkan tentunya akan merugikan bagi dirinya dan orang tua karena anak akan kesulitan diterima di sekolah lain karena sejumlah kasus tersebut.
"Saya berharap perhatian dan pengawasan khusus diberikan orang tua yang anaknya sudah menginjak remaja karena kurangnya perhatian membuat mereka mencari pelampiasan di luar sekolah atau luar rumah, sehingga ini harus menjadi tanggung jawab bersama," katanya.
Ia juga meminta warga di seluruh wilayah di Cianjur ikut serta melakukan pengawasan terhadap anak usia yang melakukan aktifitas di saat jam sekolah atau pulang sekolah guna menekan aksi tawuran antar pelajar dengan melapor ke pihak kepolisian atau pihak sekolah.
"Ini merupakan tanggung jawab bersama agar anak dan remaja di Cianjur terbebas dari pergaulan yang salah terutama tidak terlibat dalam aksi tawuran karena sanksinya terancam dikeluarkan dari sekolah," katanya.
Pihaknya meminta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, menggencarkan sosialisasi ke sekolah berkoordinasi dengan aparat kepolisian, untuk memberikan wawasan bagi siswa dampak dari pergaulan yang salah dapat merugikan masa depan terutama aksi tawuran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Saya sudah kumpulkan guru dan orang tua siswa kelas akhir tingkat SMP beberapa waktu lalu, dan meminta agar lebih mengawasi anak supaya tidak salah gaul ketika melanjutkan pendidikan karena akan merugikan diri sendiri dan orang tua karena bisa diberi sanksi tegas dikeluarkan," katanya.
Pengawasan tersebut, ungkap Bupati Cianjur, agar anak mereka yang mulai menginjak remaja terhindar dari pergaulan bebas, penyuka sesama jenis, terlibat gerombolan bermotor dan aksi tawuran karena pihak sekolah sudah diminta memberikan sanksi tegas.
Ketika anak terbukti menjalani pergaulan yang salah dan mendapat sanksi tegas dikeluarkan tentunya akan merugikan bagi dirinya dan orang tua karena anak akan kesulitan diterima di sekolah lain karena sejumlah kasus tersebut.
"Saya berharap perhatian dan pengawasan khusus diberikan orang tua yang anaknya sudah menginjak remaja karena kurangnya perhatian membuat mereka mencari pelampiasan di luar sekolah atau luar rumah, sehingga ini harus menjadi tanggung jawab bersama," katanya.
Ia juga meminta warga di seluruh wilayah di Cianjur ikut serta melakukan pengawasan terhadap anak usia yang melakukan aktifitas di saat jam sekolah atau pulang sekolah guna menekan aksi tawuran antar pelajar dengan melapor ke pihak kepolisian atau pihak sekolah.
"Ini merupakan tanggung jawab bersama agar anak dan remaja di Cianjur terbebas dari pergaulan yang salah terutama tidak terlibat dalam aksi tawuran karena sanksinya terancam dikeluarkan dari sekolah," katanya.
Pihaknya meminta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur, menggencarkan sosialisasi ke sekolah berkoordinasi dengan aparat kepolisian, untuk memberikan wawasan bagi siswa dampak dari pergaulan yang salah dapat merugikan masa depan terutama aksi tawuran.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023