Wakil Bupati Garut Helmi Budiman meninjau langsung penyaluran program pemberian makanan tambahan (PMT) atau gizi tambahan bagi balita untuk memastikan tepat sasaran mengatasi kasus anak gagal tumbuh atau stunting di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Harus memastikan (makanan bergizi) dimakan oleh anak-anak atau tidak, ya alhamdulillah semua dimakan oleh anak-anak," kata Helmi Budiman saat meninjau langsung penyaluran program pemberian makanan tambahan bagi balita stunting di Desa/Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Minggu.

Ia menuturkan Pemkab Garut telah menyiapkan makanan tambahan bergizi yang diberikan melalui kader atau petugas puskesmas untuk balita yang berstatus stunting atau kekurangan gizi.

Peninjauan kali ini, kata dia, dalam rangka memastikan bahwa program yang dijalankan oleh pemerintah tersebut sudah tersalurkan langsung kepada balita stunting.

Ia menyampaikan, hasil peninjauan balita di Desa Pameungpeuk mengalami perkembangan yang baik terhadap beberapa anak berstatus stunting seperti tinggi badan naik.

Menurut dia, upaya menyelesaikan masalah stunting di Garut membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk itu, berbagai upaya terus dilakukan, salah satunya memberikan tambahan makanan bergizi.

"Balita yang diberikan makanan bergizi itu cukup bagus (perkembangannya), namun untuk bisa keluar dari stunting ternyata memerlukan waktu yang cukup lama," katanya.
Helmi dalam kunjungannya itu juga menemukan seorang balita dengan perkembangan pertumbuhannya yang lambat akibat suatu penyakit, selanjutnya langsung dirujuk ke dokter anak.

"Sudah saya minta untuk dirujuk ke dokter anak, untuk ditangani penyakit yang menyebabkan terlambatnya pertumbuhan," katanya.

Ia menambahkan, penanganan balita stunting tidak lepas dari peran kader yang telah memberikan edukasi kepada masyarakat dalam pencegahan anak kekurangan gizi.

Upaya penyelesaian kasus itu, kata dia, tidak hanya pemberian makanan saja, tetapi juga memperbaiki kondisi rumah agar sehat, ketersediaan tangki septik, dan lingkungan yang bersih.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022