Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong produk usaha kecil menengah (UKM) untuk memperluas pemasarannya hingga bisa menembus pasar luar negeri agar memberikan keuntungan yang lebih besar.
"Sekarang sudah ada produk UKM kita dari Jabar yang sudah ke luar negeri," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji saat acara peluncuran Creative Business Solutions sebagai program untuk dorong produktivitas UKM lokal bersamaan dengan pembukaan Creative Hub di Kota Tasikmalaya, Kamis.
Baca juga: Pemprov Jabar-Ninja Xpress jalin kerja sama kembangkan UKM di pasar digital
Ia menuturkan Pemerintah Provinsi memiliki binaan 3.500 UKM tersebar di kota/kabupaten dengan berbagai produk kuliner maupun bukan makanan yang perlu didorong agar terus berkembang ke pasar mancanegara.
Produk UKM di Jabar yang sudah mulai menembus pasar luar negeri, kata dia, di antaranya produk sayuran seperti wortel dan jengkol, buah-buahan seperti manggis, dan pakaian gamis maupun peci yang dikelola oleh kelompok usaha seperti dari pondok pesantren.
"Kemarin dari Jabar ekspor sayuran dan buah-buahan seprti manggis, jengkol juga sudah ke luar negeri ke Dubai," katanya.
Ia menyampaikan produk yang cukup menarik perhatian yaitu sayuran jengkol yang dikelola oleh pelaku usaha di pondok pesantren dari Tasikmalaya dan Majalengka yang langsung mengirimkan barangnya ke Dubai.
Baca juga: Tiga UKM Jabar binaan Kemendag tembus pasar ekspor
Awal pengiriman jengkol itu, kata dia, sebanyak 100 kilogram yang dijual langsung di supermarket ternama di Dubai.
"Sementara ini baru mengirim jengkol ke Dubai, nanti berikutnya kita harapkan bisa masuk ke negara lain di Timur Tengah," katanya.
Menurut dia produk UKM dari Jabar seperti sayuran maupun buah-buahan dan produk bukan makanan lainnya memiliki pasar yang cukup bagus di pasar mancanegara, salah satunya pasar di Timur Tengah.
Negara di Timur Tengah itu, kata dia, banyak orang Indonesia yang tentunya membutuhkan bahan baku makanan khas daerahnya seperti jengkol.
"Kenapa tertarik, karena banyak istrinya orang Indonesia, orang lokal, konsumennya ada orang Indonesia," katanya.
Baca juga: 12 perusahaan asal Jabar tembus pasar global saat pandemi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Sekarang sudah ada produk UKM kita dari Jabar yang sudah ke luar negeri," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji saat acara peluncuran Creative Business Solutions sebagai program untuk dorong produktivitas UKM lokal bersamaan dengan pembukaan Creative Hub di Kota Tasikmalaya, Kamis.
Baca juga: Pemprov Jabar-Ninja Xpress jalin kerja sama kembangkan UKM di pasar digital
Ia menuturkan Pemerintah Provinsi memiliki binaan 3.500 UKM tersebar di kota/kabupaten dengan berbagai produk kuliner maupun bukan makanan yang perlu didorong agar terus berkembang ke pasar mancanegara.
Produk UKM di Jabar yang sudah mulai menembus pasar luar negeri, kata dia, di antaranya produk sayuran seperti wortel dan jengkol, buah-buahan seperti manggis, dan pakaian gamis maupun peci yang dikelola oleh kelompok usaha seperti dari pondok pesantren.
"Kemarin dari Jabar ekspor sayuran dan buah-buahan seprti manggis, jengkol juga sudah ke luar negeri ke Dubai," katanya.
Ia menyampaikan produk yang cukup menarik perhatian yaitu sayuran jengkol yang dikelola oleh pelaku usaha di pondok pesantren dari Tasikmalaya dan Majalengka yang langsung mengirimkan barangnya ke Dubai.
Baca juga: Tiga UKM Jabar binaan Kemendag tembus pasar ekspor
Awal pengiriman jengkol itu, kata dia, sebanyak 100 kilogram yang dijual langsung di supermarket ternama di Dubai.
"Sementara ini baru mengirim jengkol ke Dubai, nanti berikutnya kita harapkan bisa masuk ke negara lain di Timur Tengah," katanya.
Menurut dia produk UKM dari Jabar seperti sayuran maupun buah-buahan dan produk bukan makanan lainnya memiliki pasar yang cukup bagus di pasar mancanegara, salah satunya pasar di Timur Tengah.
Negara di Timur Tengah itu, kata dia, banyak orang Indonesia yang tentunya membutuhkan bahan baku makanan khas daerahnya seperti jengkol.
"Kenapa tertarik, karena banyak istrinya orang Indonesia, orang lokal, konsumennya ada orang Indonesia," katanya.
Baca juga: 12 perusahaan asal Jabar tembus pasar global saat pandemi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022