Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) bersama Ninja Xpress perusahaan jasa pengiriman menjalin kerja sama untuk mengembangkan produk usaha kecil menengah (UKM) agar lebih berkembang dan memberikan keuntungan dengan memanfaatkan peluang pasar digital.
"Mau tidak mau harus masuk ke platform untuk melakukan pengembangan usaha melalui promosi menggunakan digitalisasi," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji saat acara peluncuran Creative Business Solutions sebagai program untuk dorong produktivitas UKM lokal bersamaan dengan pembukaan Creative Hub di Kota Tasikmalaya, Kamis.
Baca juga: Pelaku usaha di Garut diminta manfaatkan pemasaran berbasis digital
Ia menuturkan tercatat ada 3.500 UKM binaan Pemerintah Provinsi Jabar dengan berbagai jenis produk kuliner maupun barang bukan makanan yang perlu didorong untuk bisa berkembang di pasar digital.
Perusahaan Ninja Xpress, kata dia, memiliki program menarik yang bisa dimanfaatkan pelaku UMKM di Jabar mulai dari promo jasa pengiriman, cara pengemasan produk secara digital, bantuan akses permodalan, dan regulasi perdagangan secara daring.
"Sebagai pemerintah terbantu adanya program ini, karena tidak semua pelaku UKM itu mampu cara foto, konten, dan video, Creative Hub ini adalah peluang untuk menjadi peserta di dalamnya," katanya.
Ia berharap kondisi yang masih pandemi COVID-19 pelaku UKM di Jabar dapat terus bangkit, memberikan keuntungan dan perekonomian masyarakat kembali tumbuh.
Baca juga: Kemenkop dan DPR dorong pelaku UKM Indramayu masuk platform digital
Pemerintah Provinsi Jabar, kata dia, berupaya membangkitkan UKM melalui program Jabar Juara dengan melakukan langkah inovasi dan kolaborasi memanfaatkan teknologi sehingga produknya bisa naik kelas.
"Diharapkan para pelaku UKM dapat lebih memperluas jaringan pasarnya dengan inovasi-inovasi kreatif dengan adanya Creative Hub Ninja Xpress ini," katanya.
Chief Marketing Officer (CMO) Ninja Xpress Andi Djoewarsa menyampaikan terima kasih adanya dukungan dari pemerintah provinsi maupun kota dan kabupaten di Tasikmalaya untuk mengembangkan UKM agar lebih produktif dan penghasilannya bisa mencapai miliaran rupiah.
Ia menyampaikan perusahaannya memberi solusi untuk pengembangan UKM yaitu membantu penyediaan modal, kemudian membuat konten foto produk, dan membangun sumber daya manusia serta mempelajari regulasi dalam menjalankan usaha dan bisnis di Indonesia.
"Kami Ninja Xpress datang untuk menjawab tantangan ini, kita tidak hanya memberikan jasa service, kalau UMKM tidak naik, kita tidak akan naik, UKM lah yang menyumbang dan memberikan lapangan pekerjaan," katanya.
Baca juga: Bogorhitz sebagai platform pasar digital diapresiasi Menkop-UKM
Seorang pelaku UKM produk pakaian asal Kota Tasikmalaya, Siti Munawaroh menyampaikan, adanya perhatian dari pemerintah maupun perusahaan jasa pengiriman yang memberikan pelatihan itu telah membantu membuka peluang usaha di pasar digital.
Ia mengaku selama ini usahanya terkendala dalam permodalan, kemudian pemasaran, dan membuat konten produk yang menarik untuk dipromosikan di pasar digital.
"Kendala itu modal dan pemasaran, di pemasaran itu kan harus iklan pakai foto yang bagus, atau video yang menarik, kami kadang pakai model yang mana bingung, dengan adanya ini bisa memudahkan membuat foto dan videonya, gratis lagi," katanya.
Baca juga: Pemerintah targetkan 30 juta UMKM masuk ekosistem digital 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Mau tidak mau harus masuk ke platform untuk melakukan pengembangan usaha melalui promosi menggunakan digitalisasi," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji saat acara peluncuran Creative Business Solutions sebagai program untuk dorong produktivitas UKM lokal bersamaan dengan pembukaan Creative Hub di Kota Tasikmalaya, Kamis.
Baca juga: Pelaku usaha di Garut diminta manfaatkan pemasaran berbasis digital
Ia menuturkan tercatat ada 3.500 UKM binaan Pemerintah Provinsi Jabar dengan berbagai jenis produk kuliner maupun barang bukan makanan yang perlu didorong untuk bisa berkembang di pasar digital.
Perusahaan Ninja Xpress, kata dia, memiliki program menarik yang bisa dimanfaatkan pelaku UMKM di Jabar mulai dari promo jasa pengiriman, cara pengemasan produk secara digital, bantuan akses permodalan, dan regulasi perdagangan secara daring.
"Sebagai pemerintah terbantu adanya program ini, karena tidak semua pelaku UKM itu mampu cara foto, konten, dan video, Creative Hub ini adalah peluang untuk menjadi peserta di dalamnya," katanya.
Ia berharap kondisi yang masih pandemi COVID-19 pelaku UKM di Jabar dapat terus bangkit, memberikan keuntungan dan perekonomian masyarakat kembali tumbuh.
Baca juga: Kemenkop dan DPR dorong pelaku UKM Indramayu masuk platform digital
Pemerintah Provinsi Jabar, kata dia, berupaya membangkitkan UKM melalui program Jabar Juara dengan melakukan langkah inovasi dan kolaborasi memanfaatkan teknologi sehingga produknya bisa naik kelas.
"Diharapkan para pelaku UKM dapat lebih memperluas jaringan pasarnya dengan inovasi-inovasi kreatif dengan adanya Creative Hub Ninja Xpress ini," katanya.
Chief Marketing Officer (CMO) Ninja Xpress Andi Djoewarsa menyampaikan terima kasih adanya dukungan dari pemerintah provinsi maupun kota dan kabupaten di Tasikmalaya untuk mengembangkan UKM agar lebih produktif dan penghasilannya bisa mencapai miliaran rupiah.
Ia menyampaikan perusahaannya memberi solusi untuk pengembangan UKM yaitu membantu penyediaan modal, kemudian membuat konten foto produk, dan membangun sumber daya manusia serta mempelajari regulasi dalam menjalankan usaha dan bisnis di Indonesia.
"Kami Ninja Xpress datang untuk menjawab tantangan ini, kita tidak hanya memberikan jasa service, kalau UMKM tidak naik, kita tidak akan naik, UKM lah yang menyumbang dan memberikan lapangan pekerjaan," katanya.
Baca juga: Bogorhitz sebagai platform pasar digital diapresiasi Menkop-UKM
Seorang pelaku UKM produk pakaian asal Kota Tasikmalaya, Siti Munawaroh menyampaikan, adanya perhatian dari pemerintah maupun perusahaan jasa pengiriman yang memberikan pelatihan itu telah membantu membuka peluang usaha di pasar digital.
Ia mengaku selama ini usahanya terkendala dalam permodalan, kemudian pemasaran, dan membuat konten produk yang menarik untuk dipromosikan di pasar digital.
"Kendala itu modal dan pemasaran, di pemasaran itu kan harus iklan pakai foto yang bagus, atau video yang menarik, kami kadang pakai model yang mana bingung, dengan adanya ini bisa memudahkan membuat foto dan videonya, gratis lagi," katanya.
Baca juga: Pemerintah targetkan 30 juta UMKM masuk ekosistem digital 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022