Bupati Cianjur Herman Suherman meminta berbagai kalangan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat terutama di lingkungan pendidikan, meski sebagian besar wilayah Cianjur, sudah kembali ke zona hijau dan gebyar vaksinasi yang digencarkan.
Herman Suherman di Cianjur, Jabar, Rabu, mengatakan memasuki bulan kedua angka pasien positif COVID-19 terus menurun dan hanya tersisa beberapa orang yang masih menjalani isolasi di rumah sakit dan rumahnya masing-masing. Bahkan dari belasan ribu RT di Cianjur, sudah nol kasus.
"Tapi jangan sampai kita menjadi lengah karena Corona masih ada. Semua kalangan mulai dari masyarakat umum hingga anak usia sekolah tetap harus menggunakan APD dan mematuhi prokes, meski sudah divaksin, " katanya.
Ia menjelaskan, selama dua bulan terakhir, tingkat penularan terus menurun, sehingga rumah sakit dan vila khusus yang selama ini, menjadi pusat isolasi, telah kembali ke fungsinya semula, seperti ruang rawat inap di rumah sakit milik pemerintah daerah, sudah mulai merawat pasien umum.
"Kita terus meminta berbagai kalangan terutama tenaga pendidikan untuk mengingatkan dan menjaga prokes bagi siswa didiknya, agar tidak kembali terjadi lonjakan kasus atau klaster sekolah. Satgas dan gugus tugas kecamatan, diminta terus melakukan pengawasan, " katanya.
Sementara tenaga pendidikan di Cianjur, terus mengingatkan siswa didiknya untuk tetap menggunakan masker dan menjaga jarak saat melakukan pembelajaran tatap muka yang belum dilakukan normal alias bergiliran setiap harinya dengan jumlah tidak lebih dari 50 persen setiap kelasnya.
"Untuk PTM masih diterapkan sistem bergantian setiap harinya, dimana dalam satu pekan siswa hanya masuk dua hari. Prokes ketat diterapkan dan pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan setiap minggu, " kata Wakil Kepala SMP Negeri Cianjur, Agus Sapta.
Baca juga: Puskesmas di Cianjur ditarget vaksinasi COVID-19 1.000 dosis per hari
Baca juga: Lantamal III kembali gelar vaksinasi COVID-19 massal di Cianjur
Baca juga: Pasien COVID-19 yang jalani isolasi di RSUD Cianjur tinggal empat orang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Herman Suherman di Cianjur, Jabar, Rabu, mengatakan memasuki bulan kedua angka pasien positif COVID-19 terus menurun dan hanya tersisa beberapa orang yang masih menjalani isolasi di rumah sakit dan rumahnya masing-masing. Bahkan dari belasan ribu RT di Cianjur, sudah nol kasus.
"Tapi jangan sampai kita menjadi lengah karena Corona masih ada. Semua kalangan mulai dari masyarakat umum hingga anak usia sekolah tetap harus menggunakan APD dan mematuhi prokes, meski sudah divaksin, " katanya.
Ia menjelaskan, selama dua bulan terakhir, tingkat penularan terus menurun, sehingga rumah sakit dan vila khusus yang selama ini, menjadi pusat isolasi, telah kembali ke fungsinya semula, seperti ruang rawat inap di rumah sakit milik pemerintah daerah, sudah mulai merawat pasien umum.
"Kita terus meminta berbagai kalangan terutama tenaga pendidikan untuk mengingatkan dan menjaga prokes bagi siswa didiknya, agar tidak kembali terjadi lonjakan kasus atau klaster sekolah. Satgas dan gugus tugas kecamatan, diminta terus melakukan pengawasan, " katanya.
Sementara tenaga pendidikan di Cianjur, terus mengingatkan siswa didiknya untuk tetap menggunakan masker dan menjaga jarak saat melakukan pembelajaran tatap muka yang belum dilakukan normal alias bergiliran setiap harinya dengan jumlah tidak lebih dari 50 persen setiap kelasnya.
"Untuk PTM masih diterapkan sistem bergantian setiap harinya, dimana dalam satu pekan siswa hanya masuk dua hari. Prokes ketat diterapkan dan pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan setiap minggu, " kata Wakil Kepala SMP Negeri Cianjur, Agus Sapta.
Baca juga: Puskesmas di Cianjur ditarget vaksinasi COVID-19 1.000 dosis per hari
Baca juga: Lantamal III kembali gelar vaksinasi COVID-19 massal di Cianjur
Baca juga: Pasien COVID-19 yang jalani isolasi di RSUD Cianjur tinggal empat orang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021