Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menambah puluhan tempat tidur darurat di ruang instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit untuk pasien positif COVID-19, sebagai upaya antisipasi meningkatnya angka penularan yang sudah terjadi sejak dua bulan terakhir.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal saat dihubungi di Cianjur, Sabtu mengatakan saat ini dari 50 tempat tidur di tiga ruang IGD rumah sakit rujukan dan kini sudah terisi penuh, sehingga pasien dengan gejala ringan dianjurkan untuk isolasi mandiri.
"Hanya pasien dengan gejala sedang dan berat menjalani isolasi di IGD rumah sakit, seperti RSD Cianjur, Cimacan dan RSDH. Ini kami lakukan sebagai upaya mengantisipasi kekurangan tempat tidur untuk pasien COVID-19 yang terpaksa diberlakukan antrean," katanya.
Ia menjelaskan, untuk penambahan tempat tidur dilakukan di tiga rumah sakit, tepatnya di ruang IGD karena banyaknya pasien COVID-19 dengan berbagai gejala penyerta, memerlukan alat bantu kesehatan yang jumlahnya masih terbatas di tempat isolasi di kecamatan dan desa.
Bahkan, katanya, pemerintah daerah akan membantu ruang isolasi di kecamatan dan desa untuk segera memiliki alat bantu kesehatan, seperti tabung oksigen, alat medis hingga obat dan vitamin yang dibutuhkan pasien sambil menunggu ruang isolasi di rumah sakit kosong.
Kasubag Humas RSUD Cianjur Diana Wulandari, mengatakan saat ini 25 tempat tidur khusus pasien COVID-19 di IGD sudah penuh, sehingga pihaknya menyiapkan ruangan baru di IGD dengan menggunakan tempat tidur darurat sebanyak 10 tempat tidur.
"Rencananya ruangan tambahan dengan 10 tempat tidur itu, akan digunakan kalau jumlah pasien terkonfirmasi positif di IGD terus bertambah. Hingga saat ini, jumlah pasien yang menjalani isolasi di IGD mencapai 35 orang dan kemungkinan akan menjalani perawatan di ruang baru," katanya.
Baca juga: Tujuh pasien isolasi mandiri Cianjur meninggal selama PPKM Darurat
Baca juga: RSUD Cianjur tutup sementara layanan poliklinik karena nakes positif COVID-19
Baca juga: PDAM Cianjur batasi layanan untuk publik akibat COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal saat dihubungi di Cianjur, Sabtu mengatakan saat ini dari 50 tempat tidur di tiga ruang IGD rumah sakit rujukan dan kini sudah terisi penuh, sehingga pasien dengan gejala ringan dianjurkan untuk isolasi mandiri.
"Hanya pasien dengan gejala sedang dan berat menjalani isolasi di IGD rumah sakit, seperti RSD Cianjur, Cimacan dan RSDH. Ini kami lakukan sebagai upaya mengantisipasi kekurangan tempat tidur untuk pasien COVID-19 yang terpaksa diberlakukan antrean," katanya.
Ia menjelaskan, untuk penambahan tempat tidur dilakukan di tiga rumah sakit, tepatnya di ruang IGD karena banyaknya pasien COVID-19 dengan berbagai gejala penyerta, memerlukan alat bantu kesehatan yang jumlahnya masih terbatas di tempat isolasi di kecamatan dan desa.
Bahkan, katanya, pemerintah daerah akan membantu ruang isolasi di kecamatan dan desa untuk segera memiliki alat bantu kesehatan, seperti tabung oksigen, alat medis hingga obat dan vitamin yang dibutuhkan pasien sambil menunggu ruang isolasi di rumah sakit kosong.
Kasubag Humas RSUD Cianjur Diana Wulandari, mengatakan saat ini 25 tempat tidur khusus pasien COVID-19 di IGD sudah penuh, sehingga pihaknya menyiapkan ruangan baru di IGD dengan menggunakan tempat tidur darurat sebanyak 10 tempat tidur.
"Rencananya ruangan tambahan dengan 10 tempat tidur itu, akan digunakan kalau jumlah pasien terkonfirmasi positif di IGD terus bertambah. Hingga saat ini, jumlah pasien yang menjalani isolasi di IGD mencapai 35 orang dan kemungkinan akan menjalani perawatan di ruang baru," katanya.
Baca juga: Tujuh pasien isolasi mandiri Cianjur meninggal selama PPKM Darurat
Baca juga: RSUD Cianjur tutup sementara layanan poliklinik karena nakes positif COVID-19
Baca juga: PDAM Cianjur batasi layanan untuk publik akibat COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021