Ketua DPRD Cianjur, Jawa Barat, Ganjar Ramadhan meminta Pemkab Cianjur menjamin pendidikan yang maksimal bagi anak-anak di wilayah tersebut agar tidak putus sekolah dan menjadi korban eksploitasi oknum dengan iming-iming uang berlimpah.

Pasalnya ungkap Ganjar, beberapa waktu lalu pihaknya mendapat informasi ada tujuh anak perempuan di bawah umur warga Cianjur, dijadikan penjaja seks komersial (PSK) di Jakarta. Mereka ikut ke ibu kota karena diiming-imingi bekerja di tempat formal dengan gaji besar.

"Ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah untuk memberikan jaminan pendidikan masksimal yang layak, sehingga tidak ada lagi anak di bawah umur yang mudah dibodohi siapapun, termasuk pengentasan kemiskinan untuk meningkatkan ekonomi keluarga," kata Ganjar kepada wartawan di Cianjur, Selasa.

Ia menjelaskan, ketika taraf ekonomi keluarganya meningkat, otomatis anak-anak Cianjur akan mendapat pendidikan yang layak sesuai dengan rata-rata lama sekolah. Ketika pendidikan mereka hanya sebatas SD atau SMP dan ekonomi keluarga tidak mampu, anak-anak Cianjur dengan mudah dipengaruhi untuk dieksploitasi.

Sehingga upaya maksimal pemerintah untuk memberikan jaminan pendidikan dengan standar rata-rata lama sekolah, harus menjadi perhatian khusus agar anak-anak Cianjur dapat memilah ketika mereka mendapat berbagai tawaran yang mengiurkan namun berakibat buruk bagi masa depannya.

"Ketika ekonomi keluarganya sudah mumpuni, kemungkinan mereka putus sekolah sangat kecil, ketika pendidikan mereka memadai, mereka tidak akan mudah terbujuk rayu tawaran oknum dengan berbagai dalih sekalipun uang yang banyak kalau berisiko buruk," katanya.

Pihaknya juga meminta seluruh lapisan masyarakat di Cianjur, ikut serta mencegah terjadinya ekploitasi terhadap anak di bawah umur. Pengawasan keluarga dan lingkungan sekitar akan menjadi upaya pencegahan yang tepat agar kasus yang sama tidak kembali terjadi.

Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan terkait adanya tujuh orang anak perempuan yang menjadi korban eksploitasi di Jakarta, pihaknya akan segera melakukan penjemputan dan setelah pulang akan didampingi serta diberikan pembinaan.

Bahkan pihaknya akan mencari penyebab mereka bisa sampai di Jakarta dan dipekerjakan sebagai pemuas nafsu. Jika sudah mendapat informasi pihaknya akan menyiapkan anggaran termasuk menjamin pendidikan jika mereka putus sekolah dan ekonomi keluarga yang tidak mampu.

"Kami akan menyiapkan solusi bagi mereka kalau tidak masuk pendidikan formal, merekan akan bersekolah di Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM). Kalau memang faktor ekonomi kami akan membantu agar keluarganya memiliki usaha," katanya.

Baca juga: Polres Cianjur tangkap pelaku pencabulan terhadap anak di bawah umur

Baca juga: Polres Cianjur tangkap penculik anak di bawah umur

Baca juga: Pelaku pencabulan anak di bawah umur ditangkap polisi Cianjur

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020