Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, mengimbau berbagai kalangan untuk tidak melayani oknum yang mengaku petugas kesehatan keliling yang menawarkan penyemprotan disinfektan dengan memasang tarif bervariatif karena penyemprotan disinfektan gratis alias cuma-cuma.
"Tidak benar kalau ada petugas dari Dinkes Cianjur, mendatangi kantor-kantor atau lingkungan warga menawarkan penyemprotan disinfektan karena penyemprotan untuk lingkungan dan fasilitas umum lainnya dilakukan secara cuma-cuma alias gratis," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Yusman Faisal saat dihubungi di Cianjur, Senin.
Ia menjelaskan sejak pandemi COVID-19 beberapa bulan terahir, penyemprotan yang dilakukan pemerintah daerah berkoordinasi dengan institusi hukum Polres dan Kodim, dilakukan secara gratis tanpa dipunggut biaya sepeserpun karena pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk penyemprotan.
Sehingga pihaknya mengimbau berbagai kalangan mulai dari sekolah hingga perusahaan swasta agar tidak melayani oknum yang mengatasnamakan pemerintah daerah atau dinas terkait yang akan melakukan penyemprotan namun memasang tarif.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait adanya oknum yang sudah melakukan penipuan dengan mengatasnamakan Dinkes Cianjur, tidak benar kalau ada petugas yang dikirim ke lapangan untuk melakukan penyemprotan berbayar," katanya.
Sementara aksi oknum yang mengaku petugas kesehatan keliling itu, terungkap setelah Unit Kantor Keimigrasian (UKK) Cianjur, kedatangan seorang pria bertubuh gempal yang usianya diperkirakan lebih dari 50 tahun datang menawarkan jasa penyemprotan disinfektan di lingkungan kantor tersebut.
"Melihat dari penampilan kami awalnya percaya kalau oknum tersebut dari dinas terkait, mereka menawarkan jasa penyemprotan disinfektan dengan kuitansi sebesar Rp800.000 yang sudah dicap dan ditandatangani," kata Kepala Humas Kantor Imgirasi Sukabumi Adi Heryadi.
Petugas langsung curiga karena belum bertugas oknum tersebut sudah menyerahkan kuitansi, sehingga untuk memastikan keberadaan orang yang mengaku dari Dinkes Cianjur itu, petugas menghubungi dinas terkait dan mendapat jawaban tidak ada penawaran berbayar.
"Petugas kami langsung menghubungi orang dinkes, sedangkan pelaku yang melihat gelagat tersebut, langsung menghilang dengan dalih menunggu di luar area kantor. Bahkan saat tim dari dinkes datang dan melakukan pencarian tidak menemukan oknum tersebut," katanya.
Baca juga: Gugus Tugas Cianjur evaluasi maraknya pendatang di Puncak
Baca juga: Delapan pasien positif COVID-19 berdomisili di luar Cianjur
Baca juga: Pasien positif COVID-19 masih jalani perawatan di rumah sakit Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Tidak benar kalau ada petugas dari Dinkes Cianjur, mendatangi kantor-kantor atau lingkungan warga menawarkan penyemprotan disinfektan karena penyemprotan untuk lingkungan dan fasilitas umum lainnya dilakukan secara cuma-cuma alias gratis," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Yusman Faisal saat dihubungi di Cianjur, Senin.
Ia menjelaskan sejak pandemi COVID-19 beberapa bulan terahir, penyemprotan yang dilakukan pemerintah daerah berkoordinasi dengan institusi hukum Polres dan Kodim, dilakukan secara gratis tanpa dipunggut biaya sepeserpun karena pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk penyemprotan.
Sehingga pihaknya mengimbau berbagai kalangan mulai dari sekolah hingga perusahaan swasta agar tidak melayani oknum yang mengatasnamakan pemerintah daerah atau dinas terkait yang akan melakukan penyemprotan namun memasang tarif.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait adanya oknum yang sudah melakukan penipuan dengan mengatasnamakan Dinkes Cianjur, tidak benar kalau ada petugas yang dikirim ke lapangan untuk melakukan penyemprotan berbayar," katanya.
Sementara aksi oknum yang mengaku petugas kesehatan keliling itu, terungkap setelah Unit Kantor Keimigrasian (UKK) Cianjur, kedatangan seorang pria bertubuh gempal yang usianya diperkirakan lebih dari 50 tahun datang menawarkan jasa penyemprotan disinfektan di lingkungan kantor tersebut.
"Melihat dari penampilan kami awalnya percaya kalau oknum tersebut dari dinas terkait, mereka menawarkan jasa penyemprotan disinfektan dengan kuitansi sebesar Rp800.000 yang sudah dicap dan ditandatangani," kata Kepala Humas Kantor Imgirasi Sukabumi Adi Heryadi.
Petugas langsung curiga karena belum bertugas oknum tersebut sudah menyerahkan kuitansi, sehingga untuk memastikan keberadaan orang yang mengaku dari Dinkes Cianjur itu, petugas menghubungi dinas terkait dan mendapat jawaban tidak ada penawaran berbayar.
"Petugas kami langsung menghubungi orang dinkes, sedangkan pelaku yang melihat gelagat tersebut, langsung menghilang dengan dalih menunggu di luar area kantor. Bahkan saat tim dari dinkes datang dan melakukan pencarian tidak menemukan oknum tersebut," katanya.
Baca juga: Gugus Tugas Cianjur evaluasi maraknya pendatang di Puncak
Baca juga: Delapan pasien positif COVID-19 berdomisili di luar Cianjur
Baca juga: Pasien positif COVID-19 masih jalani perawatan di rumah sakit Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020