Harga ayam di sejumlah pasar tradisonal di Cianjur, Jawa Barat, merangkak naik dari Rp36.000 per kilogram menjadi Rp40.000 per kilogram akibat stok minim dikarenakan pengurangan jumlah ternak ditingkat peternak lokal.
Kassubag TU UPTD Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Sampurna pada wartawan Rabu, mengatakan untuk saat ini pasokan daging ayam di Cianjur sangat sulit karena peternak ayam yang ada di Cianjur mengurangi jumlah ternaknya.
“Peternak khawatir imbas dari COVID-19 akan berpengaruh terhadap budidaya ayam yang mereka ternak, sehingga mereka mengurangi jumlahnya. Kelangkaan daging ayam di Cianjur diperkirakan akan terjadi hingga tiga pekan ke depan," katanya.
Menjelang masuknya normal baru, lanjutnya, peternak lokal sudah mulai menambah jumlah ternak seperti semula dengan harapan tingkat pemakaian dan penjualan kembali meningkat karena beberapa waktu lalu harga daging ayam sempat merosot tajam karena sepinya pembeli.
“Kami mendapat informasi dari peternak ayam di Cianjur, baru mulai panen 3 minggu yang akan datang, diperkirakan saat panen harga ayam akan kembali normal. Kami menjamin ketersediaan stok daging di pasar induk masih aman dan kenaikan tidak akan sampai melambung," katanya.
Sementara keterangan sejumlah pedagang di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, mengatakan minimnya stok sudah terjadi sejak tiga pekan terakhir, sehingga berdampak terhadap kenaikan harga daging ayam dari Rp36.000 per kilogram menjadi Rp40.000 per kilogram.
"Sudah 3 minggu terakhir harga daging ayam di Cianjur mengalami kenaikan karena minimnya stok daging akibat adanya pengurangan ditingkat peternak lokal," kata Supriadi (38) seorang pedagang ayam di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur.
Meskipun minim stok untuk kebutuhan sehari-hari pedagang di pasar tersebut, masih mendapatkan stok dengan cara datang langsung ke peternak karena tingkat pemakaian menjelang hari raya Idul Adha akan kembali meningkat.
Baca juga: Pedagang Cianjur turunkan harga ayam karena sepi pembeli
Baca juga: Harga ayam potong di pasar Indramayu merangkak naik
Baca juga: Di Sukabumi, harga ayam potong anjlok di bawah Rp10.000/kg
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kassubag TU UPTD Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Sampurna pada wartawan Rabu, mengatakan untuk saat ini pasokan daging ayam di Cianjur sangat sulit karena peternak ayam yang ada di Cianjur mengurangi jumlah ternaknya.
“Peternak khawatir imbas dari COVID-19 akan berpengaruh terhadap budidaya ayam yang mereka ternak, sehingga mereka mengurangi jumlahnya. Kelangkaan daging ayam di Cianjur diperkirakan akan terjadi hingga tiga pekan ke depan," katanya.
Menjelang masuknya normal baru, lanjutnya, peternak lokal sudah mulai menambah jumlah ternak seperti semula dengan harapan tingkat pemakaian dan penjualan kembali meningkat karena beberapa waktu lalu harga daging ayam sempat merosot tajam karena sepinya pembeli.
“Kami mendapat informasi dari peternak ayam di Cianjur, baru mulai panen 3 minggu yang akan datang, diperkirakan saat panen harga ayam akan kembali normal. Kami menjamin ketersediaan stok daging di pasar induk masih aman dan kenaikan tidak akan sampai melambung," katanya.
Sementara keterangan sejumlah pedagang di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, mengatakan minimnya stok sudah terjadi sejak tiga pekan terakhir, sehingga berdampak terhadap kenaikan harga daging ayam dari Rp36.000 per kilogram menjadi Rp40.000 per kilogram.
"Sudah 3 minggu terakhir harga daging ayam di Cianjur mengalami kenaikan karena minimnya stok daging akibat adanya pengurangan ditingkat peternak lokal," kata Supriadi (38) seorang pedagang ayam di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur.
Meskipun minim stok untuk kebutuhan sehari-hari pedagang di pasar tersebut, masih mendapatkan stok dengan cara datang langsung ke peternak karena tingkat pemakaian menjelang hari raya Idul Adha akan kembali meningkat.
Baca juga: Pedagang Cianjur turunkan harga ayam karena sepi pembeli
Baca juga: Harga ayam potong di pasar Indramayu merangkak naik
Baca juga: Di Sukabumi, harga ayam potong anjlok di bawah Rp10.000/kg
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020