Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) Oleh Soleh mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar yang dipimpin oleh Gubernur Jabar M Ridwan Kamil dalam menyalurkan bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak COVID-19 yang terbilang responsif.
"Saya menilai Gubernur Jabar Kang Ridwan Kamil atau Kang Emil terbilang responsif dalam melakukan sejumlah upaya penanggulangan COVID-19 termasuk dampak sosial ekonomi dengan menyalurkan bantuan dan menyiapkan anggaran hingga Rp4 triliun," kata Oleh Soleh, Sabtu.
Politisi Fraksi PKB DPRD Jabar ini menilai Kang Emil cukup responsif dengan berbagai inovasi dan kolaborasi terkait bansos bagi warga terdampak COVID-19.
Dia mengatakan persoalan penanganan COVID-19 adalah persoalan globa dan langkah responsif Gubernur Jabar tidak akan mencapai nilai sempurna karena masih harus mengkoordinasi peran antar kabupaten/kota, hingga antar provinsi.
Oleh menilai responsivitas Gubernur Ridwan Kamil harus linear dengan bertambah atau berkurangnya kasus COVID-
19.
“Saya kira respon Kang Emil sudah betul, segi bantuan sudah oke,” katanya.
Walaupun dari segi persoalan kecepatan dan bantuan yang disalurkan lebih awal langkah ini sudah tepat dan bak, Oleh tetap menitikberatkan pada upaya memperbaiki dan meluruskan data penerima bantuan yang merupakan pekerjaan rumah bersama.
"Jadi ada beberapa hal yang harus kita luruskan dan meluruskan data ini harus dikerjakan sama-sama dan kepedulian bersama,” katanya.
Menurut dia dengan sembilan pintu bantuan yang disiapkan pemerintah untuk warga terdampak, di mana dua pintu bantuan sosial berasal dari Pemprov Jabar maka upaya Ridwan Kamil layak diapresiasi.
Ia menyontohkan Program Bantuan Nasi Bungkus yang menjadi salah satu pintu bantuan di luar bansos tunai dan non tunai Pemprov Jabar.
“Saya apresiasi yang dilakukan gubernur dengan semangat gotong royong,” katanya.
Terkait kecepatan dan menyalurkan bantuan sosial lebih awal oleh Pemprov Jabar juga diapresiasi anggota Fraksi PKS DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya.
Abdul Hadi menilai kecepatan dan bantuan lebih awal bukan masalah yang menyebabkan urusan bansos di Jawa Barat gaduh namun persoalan data.
"Data yang sepotong-sepotong itu mengakibatkan tidak nyambungnya kondisi di lapangan dengan masyarakat yang diberi harapan,” ujarnya.
Di lain sisi, lanjut dia, Pemprov Jabar dalam hal ini Gubernur Jabar, Ridwan Kamil melangkah cepat untuk menyalurkan bansos kepada masyarakat terdampak. Sementara ada sejumlah pintu bantuan terutama dari pusat yang belum turun.
Ia mengatakan kondisi ini dinilai banyak pihak penyaluran bantuan oleh Gubernur Jabar terlalu cepat meski niatnya sudah baik.
“Jadi, Pak Gubernur Jabar untuk kecepetan menyalurkan bansos akhirnya jadi ramai, viral," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Saya menilai Gubernur Jabar Kang Ridwan Kamil atau Kang Emil terbilang responsif dalam melakukan sejumlah upaya penanggulangan COVID-19 termasuk dampak sosial ekonomi dengan menyalurkan bantuan dan menyiapkan anggaran hingga Rp4 triliun," kata Oleh Soleh, Sabtu.
Politisi Fraksi PKB DPRD Jabar ini menilai Kang Emil cukup responsif dengan berbagai inovasi dan kolaborasi terkait bansos bagi warga terdampak COVID-19.
Dia mengatakan persoalan penanganan COVID-19 adalah persoalan globa dan langkah responsif Gubernur Jabar tidak akan mencapai nilai sempurna karena masih harus mengkoordinasi peran antar kabupaten/kota, hingga antar provinsi.
Oleh menilai responsivitas Gubernur Ridwan Kamil harus linear dengan bertambah atau berkurangnya kasus COVID-
19.
“Saya kira respon Kang Emil sudah betul, segi bantuan sudah oke,” katanya.
Walaupun dari segi persoalan kecepatan dan bantuan yang disalurkan lebih awal langkah ini sudah tepat dan bak, Oleh tetap menitikberatkan pada upaya memperbaiki dan meluruskan data penerima bantuan yang merupakan pekerjaan rumah bersama.
"Jadi ada beberapa hal yang harus kita luruskan dan meluruskan data ini harus dikerjakan sama-sama dan kepedulian bersama,” katanya.
Menurut dia dengan sembilan pintu bantuan yang disiapkan pemerintah untuk warga terdampak, di mana dua pintu bantuan sosial berasal dari Pemprov Jabar maka upaya Ridwan Kamil layak diapresiasi.
Ia menyontohkan Program Bantuan Nasi Bungkus yang menjadi salah satu pintu bantuan di luar bansos tunai dan non tunai Pemprov Jabar.
“Saya apresiasi yang dilakukan gubernur dengan semangat gotong royong,” katanya.
Terkait kecepatan dan menyalurkan bantuan sosial lebih awal oleh Pemprov Jabar juga diapresiasi anggota Fraksi PKS DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya.
Abdul Hadi menilai kecepatan dan bantuan lebih awal bukan masalah yang menyebabkan urusan bansos di Jawa Barat gaduh namun persoalan data.
"Data yang sepotong-sepotong itu mengakibatkan tidak nyambungnya kondisi di lapangan dengan masyarakat yang diberi harapan,” ujarnya.
Di lain sisi, lanjut dia, Pemprov Jabar dalam hal ini Gubernur Jabar, Ridwan Kamil melangkah cepat untuk menyalurkan bansos kepada masyarakat terdampak. Sementara ada sejumlah pintu bantuan terutama dari pusat yang belum turun.
Ia mengatakan kondisi ini dinilai banyak pihak penyaluran bantuan oleh Gubernur Jabar terlalu cepat meski niatnya sudah baik.
“Jadi, Pak Gubernur Jabar untuk kecepetan menyalurkan bansos akhirnya jadi ramai, viral," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020