Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, turunkan tim untuk mengecek dan mengumpulkan sampel penyebab keracunan yang menimpa puluhan warga di Kecamatan Sindangbarang yang sebagian kecil masih menjalani perawatan di Puskesmas setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Tresna Gumilar saat dihubungi Minggu, mengatakan pihaknya telah menurunkan tim untuk mengecek langsung ke lokasi keracunan dan memeriksa korban untuk memastikan penyebab terjadinya keracunan massal.
"Korban yang mengeluhkan gejala keracunan 41 orang diantaranya dibawa ke Puskemas untuk ditangani secara medis. Hingga saat ini, tinggal beberapa orang saja yang masih dirawat intensif," katanya.
Sejak mendapat laporan, pihaknya langsung mengirim yang dibagi menjadi dua, satu tim fokus untuk penanganan medis dan tim lainnya untuk mengambil sampel yang nantinya akan diuji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan massal itu.
Pihaknya mendapatkan informasi ada dua orang yang meninggal dunia dari 70 orang warga yang mengalami keracunan, sehingga akan berupaya mendalami hal tersebut untuk memastikan penyebab pasti keduanya meninggal.
"Kami akan mencari data pasti apakah keduanya meninggal akibat keracunan makanan atau ada faktor lain.
Nanti dapat dilihat dari hasil lab dan pemeriksaan ke lapangan," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Cianjur, Neneng Efa Fatimah, menjelaskan keracunan yang reaksinya terjadi sekitar dua hari atau lebih setelah mengkonsumsi sesuatu, kemungkinan besar diakibatkan bakteri pada makanan.
"Gejala keracunan yang dirasakan beberapa saat setelah mengkonsumsi sesuatu, kemungkinan ada reaksi kimia atau bahan kimia yang tercampur dalam makanan," katanya.
Kemungkinan besarnya, tambah dia, dari makanan karena tidak higienis atau faktor lain, namun pihaknya akan memastikan setelah sampel makanan diperiksa di laboratorium.
Baca juga: Dua warga Cianjur meninggal akibat keracunan ikan pindang
Baca juga: Keracunan minuman siswa SD di Bekasi Timur diselidiki Polisi