Bandung (ANTARA) - Menteri Kebinet Kerja, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya beserta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf meninjau proyek reaktivasi Jalur Kereta Api Cibatu-Garut di Jawa Barat.
Rombongan bertolak dari Stasiun Bandung pada Jumat siang menaiki kereta wisata menuju Cibatu sepanjang 19,2 kilometer.
Dalam perjalanan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukkan proyek masjid terapung Al Jabbar Gedebage, Bandung Timur, yang akan menarik wisatawan.
Menkeu Sri Mulyani juga sempat berbincang dengan warga yang aktif menjalankan usaha mikro kecil dan menengah.
Para menteri dan jajarannya juga menyapa para penumpang di kereta tersebut dan perjalanan dilanjutkan ke daerah wisata Situ Bagendit.
Jalur kereta yang legendaris itu akan kembali dihidupkan dan ditargetkan bisa dioperasikan pada September mendatang.
Disebut legendaris karena salah satu tokoh dunia, Charlie Caplin pernah melintasi jalur kereta tersebut dan turun di Stasiun Cibatu, Kabupaten Garut.
Namun, sejak 1980-an, jalur tersebut mati suri seiring mulai masuknya moda transportasi massal mobil.
Ratusan kilometer rel nampak tidak terurus hingga akhirya digunakan untuk permukiman warga.
Pada tahap awal pekerjaan reaktivasi Jalur Cibatu - Garut oleh KAI telah dilaksanakan sosialisasi, pemetaan area di Stasiun Cibatu, persiapan pembangunan kembali Depo Lokomotive atau kereta dan penertiban bangunan yang berada di sepanjang jalur 19, 2kilometer.
Berdasarkan data KAI, total 1.077 bangunan yang perlu ditertibkan, dan total terdapat 911 kepala keluarga yang akan mendapatkan uang bongkar.
Baca juga: Pembongkaran bangunan terdampak reaktivasi rel di Garut ditunda
Baca juga: Reaktivasi rel kereta api di Jabar didukung penuh Pemprov