Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro membantah penjualan tiket kereta api untuk Lebaran 2019 yang belum mencapai 50 persen karena terpengaruh Jalan Tol Trans Jawa.
"Sejauh ini belum ada pengaruh tol. Kami meyakini bahwa tol ini membantu kereta api karena memang kebutuhan orang untuk diangkut cukup tinggi. Sampai sejauh ini jumlahnya tidak menurun," kata Edi saat akan menginspeksi Angkutan Lebaran 2019 di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa.
Edi menyebutkan pada 2017, secara keseluruhan penumpang yang diangkut mencapai 394 juta orang, kemudian naik pada 2018, yakni 425 juta penumpang.
"Dugaan saya tol juga akan penuh saat operasi Lebaran dan kereta api," katanya.
Sementara itu, dia menyebutkan tiket yang terjual untuk KA lebaran masih di kisaran 43,5 persen.
Edi menjelaskan bahwa pembelian tiket akan ramai pada H-30 serta untuk tiket arus balik belum banyak dibeli.
"Bukan berarti tidak terjual bisa jadi untuk tiket-tiket balik belum dibeli dan juga biasanya penumpang membeli kira-kira 30 hari sebelumnya, baru mulai membeli tiket," ujarnya.
Berdasarkan data PT KAI terkait ketersediaan kursi per 23 April 2019 pukul 06.00, yakni tiket terjual 1,2 juta tiket (43,7 persen) dan yang tersedia 1,6 juta tiket (56,3 persen).
Rinciannya, KA reguler jarak jauh dan sedang, tiket terjual 1,1 juta tiket 944,9 persen) dan tersedia 1,3 tiket (55,1 persen) di mana KA eonomi 48,5 persen, bisnis 78, persen dan eksekutif 67 persen.
Sementara itu untuk KA Tambahan Lebaran terjual 185.601 tiket (37,7 persen) dan tersedia 306.513 tiket (62,3 persen). Rinciannya, KA ekonomi 45,0 persen, bisnis 65,1 persen dan eksekutif 77,3 persen.
Edi menyebutkan bahwa prediksi kenaikan penumpang mencapai lima persen untuk Angkutan Lebaran 2019 di mana pihaknya telah menyiapkan 29.456 kursi KA Tambahan.
Baca juga: Menhub: PT KAI agar tingkatkan pendapatan nontiket
Baca juga: Penumpang kereta KAI Cirebon naik 25 persen