Karawang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyatakan kasus TBC atau Tuberculosis di wilayah Karawang masih cukup tinggi.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan setempat Sri Sugihartati, di Karawang, Sabtu (6/4), mengatakan pihaknya telah melakukan deteksi dini terkait dengan kasus TBC itu.
Deteksi dini dilakukan dengan mendatangi rumah warga dan mendatangi beberapa tempat. Hal tersebut dilakukan untuk mencari para penderita terduga penyakit TBC, sekaligus untuk mendeteksi dini penularan.
Tempat-tempat lain seperti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) serta sekolah juga menjadi sasaran dalam deteksi dini penyakit TBC. Deteksi dini itu dilakukan para petugas Puskesmas, kader Posyandu, dan aparat desa.
Sesuai dengan hasil deteksi dini itu, ditemukan sebanyak 3.221 warga terduga menderita TBC. Ditambah 135 terjaring TBC serta satu orang warga binaan Lapas Warung Bambu Karawang mengidap TBC.
Deteksi dini itu sendiri harus dilakukan karena TBC merupakan penyakit menular yang risiko penularannya cukup tinggi. Dengan dilakukannya deteksi dini, maka penderita harus bisa langsung diobati sampai sembuh.
"Penularannya bisa lewat udara, yakni saat penderitanya batuk atau mengeluarkan dahak," katanya.
Untuk mengantisipasi penularan penyakit TBC, setiap penderita harus mengenakan masker supaya penyakitnya tidak menular ke orang lain.
Baca juga: Puskesmas di Kota Bandung bisa tangani pasien TBC
Baca juga: Dinkes Cimahi Targetkan 625 Penderita TBC diobati