Bandung (ANTARA) - Museum Gedung Sate telah dikunjungi sebanyak 148.143 orang meskipun baru diresmikan pada 8 Desember 2017, kata Sekretaris Daerah Jawa Barat (Sekda Jabar) Iwa Karniwa.
Capaian ini adalah pengaruh dari konsep smart museum yang menyesuaikan konten museum sesuai dengan tuntutan zaman dan kebutuhan generasi muda dengan pendekatan kekinian, kata Sekda Iwa saat membuka Museum Festivities (Muvies) untuk merayakan hari jadi yang pertama museum tersebut di area Gedung Sate Bandung, Jum’at (15/3) malam.
Konsep ini tidak hanya memamerkan koleksi yang informatif, tetapi juga mengedepankan pemanfaatan kemajuan teknologi canggih.
“Tidak hanya memiliki koleksi informatif, tetapi juga kuat secara visual dan mengedepankan kemajuan teknologi. Di sini hadir pula perpustakaan dengan koleksi buku-buku sejarah serta galeri kopi Jawa Barat sebagai sebuah kesatuan,” kata dia.
“Syukur Alhamdulilah, dengan berbagai kebaruan ini Museum Gedung Sate telah dikunjungi lebih dari 140.000 pengunjung dalam tahun pertamanya,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Sekda Iwa berharap kehadiran museum dapat meningkatkan minat baca masyarakat.
Hal ini, katanya, mengingat hasil survei most littered nation in the world tahun 2016 lalu menunjukkan bahwa posisi Indonesia hampir terbelakang dalam minat baca, yakni posisi ke-60 dari 61 negara yang disurvei, di antara Thailand di posisi ke-59 dan Botswana di posisi bungsu ke-61.
“Secara khusus saya berpengharapan museum mampu menjadi salah satu sumber inspirasi bagi generasi muda untuk meningkatkan budaya baca. Hal ini penting mengingat tingkat minat membaca masyarakat kita sangatlah rendah,” kata Iwa.
Sekda Iwa menambahkan, untuk mendongkrak minat baca melalui museum, maka pemanfaatan teknologi terkini menjadi salah satu prasyarat utama yang perlu diperhatikan bagi seluruh pengelola museum. Dengan demikian, informasi dapat lebih mudah dipahami oleh generasi milenial saat ini.
“Dengan mengedepankan informasi yang bersifat visual, akan lebih menarik dan mudah dipahami di kalangan generasi muda, khususnya kalangan millenial dan generasi Z,” ujar Iwa.
Berdasarkan laporan Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jawa Barat Iip Hidajat, Muvies akan digelar selama dua hari, yakni tanggal 15-16 Maret 2019, dengan melibatkan 48 museum se-Jawa Barat untuk diperkenalkan kepada khalayak banyak.
Iip juga menyampaikan apresiasi dan doa bagi mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Alm Ruddy Gandakusumah sebagai penggagas Museum Gedung Sate. “Meskipun sudah berpulang, tapi buah karya almarhum bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak,” tutur Iip.
Sebanyak 48 museum dari seluruh Jawa Barat juga bereksebisi di halaman belakang Gedung Sate. Turut hadir pada acara para kepala museum dari seluruh Jawa Barat.
Selain itu, pada dua hari gelarannya (15-16 Maret 2019) Muvies juga menggelar berbagai games dan lomba, seperti lomba mewarnai dan menggambar, serta live-action ludo dan yang menarik, dan pada dua layar besar di pinggir panggung terdapat sisipan penerjemah untuk teman-teman tuna rungu.
Baca juga: Museum Gedung Sate Bandung telah dikunjungi 116.859 orang
Baca juga: Jabar gelar "The Amazing Race at Museum Gedung Sate"