Jakarta (ANTARA) - Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan Andi Arief telah menyampaikan keinginan mengundurkan diri dari kepengurusan partai, tetapi masih menunggu keputusan dari Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Bagi yang ingin Andi cepat-cepat dihukum, tolong agak bersabar karena dalam memutuskan ini ada dua hal. Pertama perkembangan mengenai diri Andi sendiri, kedua kebijaksanaan yang diputuskan oleh ketua umum kami," ujar dia, usai mendampingi Andi Arief, di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta, Rabu (6/3).
Menurut Rachland, tentunya SBY telah mengetahui kasus dan pengunduran diri Andi Arief dari pemberitaan media massa, tetapi ia merasa hal tersebut harus disampaikan secara langsung.
Ia mengaku belum menemukan waktu yang tepat untuk melaporkan langsung pengunduran diri Andi Arief kepada SBY yang mendampingi istrinya menjalani pengobatan di Singapura.
Sedangkan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono disebutnya telah mengetahui perkara tersebut, tetapi pengambilan keputusan tetap di tangan ketua umum.
Rachland mengatakan Andi Arief selain mengungkapkan keinginan mengundurkan diri, juga menyampaikan permintaan maaf dan menyesal karena mengecewakan banyak orang.
"Menurut saya sikap gentleman seperti itu pantas dihargai," ujar Rachland.
Adapun setelah diperbolehkan pulang pada Selasa (5/3) malam, Andi Arief kembali menyambangi Kantor BNN untuk memulai rehabilitasi pada Rabu sore.
Baca juga: Ini hasil dari Polisi terkait perempuan bersama Andi Arief
Baca juga: Pengamat Unpad: perilaku Andi Arief bumerang bagi Demokrat