Bandung (Antaranews Jabar) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan membina ratusan perusahaan yang ada di sepanjang bantaran Sungai Citarum agar memenuhi standar baku mutu pengelolaan limbah dan sosial demi keberlangsungan lingkungan yang sehat.
"Kami sampaikan kalau anda sudah memenuhi baku mutu dengan sistem IPAL anda silakan lanjut, tapi yang belum dia bisa meminta bantuan industri tetangganya yang masih punya kuota untuk mengolah," ujar Direktur Jendral Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Karliansyah, di Universitas Padjadjaran, Kamis.
Menurut dia, dari hasil survei dan pengumpulan pelaku industri di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi hanya satu perusahaan saja yang sudah memenuhi unsur baku mutu pengelolaan lingkungan.
Perusahaan yang sudah memenuhi dan mendapat predikat hijau emas atau terbaik dalam pengelolaan limbah hanya diperoleh perusahaan Wayangwindu Geothermal di Pangalengan, Kabupaten Bandung.
"Yang kandidat emas itu di Wayangwindu itu geothermal, itu sudah tahun lalu sudah emas. Ketika mereka presentasi, mereka membantu Cisanti (hulu sungai Citarum). (Kalau dibantaran Citarum) belum ada," kata dia.
Baca juga: KLHK: baru 437 perusahaan berpredikat hijau emas
Baca juga: Gubernur Jabar petakan program jangka pendek penataan Sungai Citarum
Meski mayoritas belum berpredikat hijau emas, ia mengklaim perkembangan di lapangan sudah mengalami perkembangan dalam pengelolaan limbah.
"Di lapangan membaik, Citarum itu sama dengan sungai-sungai di Indonesia 50-60 persennya sumbernya bukan dari industri, dari kegiatan rumah tangga domestik, sebagian peternakan dan sebagian dari industri," kata dia.
Ia mengatakan, bila bisa menyelesaikan masalah limbah rumah tangga domestik dan peternakan permasalahan pencemaran di Sungai Citarum selesai.
"Jadi kalau kita bisa menyelesaikan limbah rumah tangga 50 persen selesai, industri tambah 20 persen jadi 70 persen dan peternakan. Kami juga bangun pengolahan limbah ternak di Cisanti menjadi energi," katanya.
Baca juga: Pemkot Bandung-KLHK sepakati program pengelolaan sampah terpadu
Baca juga: Anggaran Sungai Citarum Rp640 miliar masih kurang, kata Gubernur Jabar
KLHK akan bina perusahaan di kawasan Sungai Citarum
Kamis, 6 Desember 2018 14:31 WIB