Garut, Jawa Barat (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan selain pencegahan kebakaran pada kawasan hutan dan lahan gambut, areal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) juga patut menjadi perhatian bersama termasuk setiap kepala daerah menjelang puncak musim kemarau tahun ini.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran daring BNPB “Disaster Briefing” yang diikuti dari Garut Jawa Barat Senin mengatakan, hal demikian karena kalau sudah terjadi maka kebakaran di areal TPA akan lebih sulit diatasi akibat yang terbakar itu adalah tumpukan sampah didominasi plastik.
“Pengaruh buruk asap kebakaran sampah itu terhadap lingkungan, kesehatan, dan perekonomian juga akan jauh lebih besar,” katanya.
Berdasarkan rekapitulasi tim BNPB tercatat total ada sebanyak 46 kasus kebakaran di areal TPA yang terjadi sepanjang tahun 2023. Jumlah tersebut diketahui jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya yang kurang dari 30 kasus.
Dampak kebakaran areal TPA Sarimukti di Bandung Barat, Jawa Barat dan TPA Sawung di Denpasar, Bali menjadi yang terbesar dari total 46 kasus kebakaran di areal TPA tersebut.
Dia menjelaskan, TPA Sarimukti yang sebelumnya merupakan jurang dengan kedalaman 30 meter saat itu sudah penuh tertutupi oleh tumpukan sampah hingga setinggi 60 meter ke atas lalu kemudian terbakar.
Begitupun juga kebakaran di TPA Sawung dengan luas areal yang terbakar 32,4 hektare hingga mempengaruhi penerbangan, karena jaraknya hanya terpaut tujuh kilometer dari Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Puluhan meter tumpukan sampah terbakar hingga ke bawah yang hampir dapat dipastikan penyebabnya karena kelalaian manusia,” ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB: Kebakaran areal TPA patut jadi perhatian setiap kepala daerah