Bogor (Antaranews Jabar) - Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor mengembangkan budidaya varietas baru semangka kuning sebagai komoditas unggulan yang dapat diminati oleh masyarakat.
"Semangka kuning ini varietas baru yang kami coba kembangkan lewat budidaya, dengan harapan menjadi komoditas unggulan Polbangtan Bogor," kata Nahi Taugiri, mahasiswa jurusan penyuluh pertanian, Polbangtan Bogor, kepada Antara, Selasa.
Nahi menjelaskan, Polbangtan menggandeng dunia usaha yakni PT Mulia Bintang Utama sebagai mitra dalam program pengembangan semangka kuning tersebut.
Mahasiswa ditunjuk sebagai pelaksana program, melakukan budidaya semangka kuning di lahan seluas 1.200 meter per segi.
Total ada 24 orang mahasiswa yang dilibatkan melakukan pertanian dengan sistem terpadu di lahan Astana Gede. Lahan dibagi per kelompok sesuai jumlah mahasiswa, total ada delapan blok.
"Mahasiswa sebagai pelaksana teknis budidaya, dibimbing oleh PT Mulia Bintang Utama," katanya.
Budidaya semangka kuning ini telah dimulai sejak 24 Juni 2018 lalu, bahkan sudah panen perdana dengan jumlah mencapai satu ton.
Nahi mengatakan, budidaya semangka kuning ini menerapkan sentuhan teknologi yang menggunakan aplikasi Surmikas (humit acid) serta penyemprotan penggunaan Alwin.
"Surmikas ini berfungsi untuk menggemburkan tanah, dan memperbaiki tekstur serta struktur tanah," kata mahasiswa semester tiga ini.
Menurutnya semangka kuning ini cukup potensial dikembangkan, khusus untuk semangka varietas Mina F1 menghasilkan tingkat kemanisan rata-rata 10 sampai dengan 10 brik (kadar kemanisan), dengan bobot rata-rata dua sampai tiga kilogram.
Bila dibandingkan dengan semangka lain yang ada di pasaran, tingkat kemanisan semangka kuning cukup tinggi. Tingkat kemanisan semangka biasa rata-rata kurang dari 10 brik.
Oleh karena itu, lanjutnya, Polbangtan Bogor akan memperluas pengembangan budidaya semangka kuning dengan menambah luas tanamnya lebih dari 1.200 meter per segi.
"Panen perdana sudah kami pasarkan dilingkup internal Polbangtan, harga jual pasar yang kami lakukan kemarin Rp7 ribu per kg," kata Nahi.