Mang Oded ajak warga Kota Bandung awasi pembangunan
Jumat, 19 Oktober 2018 19:12 WIB
Bandung (Antaranews Jabar) - Wali Kota Bandung Oded M. Danial atau Mang Oded mengajak masyarakat mengawasi setiap program pembangunan yang menggunakan dana pemerintah, menyusul diamankannya Lurah Warung Muncang, Dayat Hidayat, akibat dugaan korupsi.
"Ketika ada publik melakukan kolaborasi dalam pengawasan, kita harus bersyukur," ujar Oded di Bandung, Jumat.
Dayat Hidayat terjerat kasus dugaan korupsi proyek jalan yang menggunakan dana Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) dengan kerugian mencapai Rp118 juta.
Menurutnya, keterlibatan masyarakat menjadi sangat penting bagi pemerintah kota. Ia menyadari sebagai pemerintah memiliki keterbatasan dalam hal pengawasan dan tidak boleh anti terhadap sikap kritis publik.
"Justru kita harus bersyukur. Inspektorat kita kan terbatas," kata dia.
Sementara bagi aparatur kewilayahan, ia mengimbau agar berhati-hati dalam menjalankan program pembangunan. Menurutnya, dalam bekerja itu tidak hanya boleh atau tidak boleh, tapi juga harus dibarengi juga dengan dimensi patut dan tidak patut.
"Kalau ada kasus seperti ini saya berharap semua perangkat daerah dalam bekerja menjalankan program pembangunan harus lebih hati-hati," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Bandung, Asep S. Gufron mengatakan, penggunaan dana PIPPK rawan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Selain karena ada oknum yang bermain, dana PIPPK juga rawan digunakan tanpa didasari prosedur dan aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Saat dana PIPPK itu bergulir, kata dia, harus sudah terencana, terpetakan, dan terpola.
"PIPPK sangat membantu pembangunan di wilayah masing-masing kecamatan maupun kelurahan. Apalagi menumbuhkan rasa kebersamaan warga Kota Bandung. Itu yang ingin kita munculkan," kata dia.
Untuk meningkatkan kompetensi para aparat kewilayahan, Bagian Penum akan menyelenggarakan bimbingan teknis. Hal itu untuk memperkuat pemahaman tentang pelaksanaan PIPPK.
"Akan ada pertemuan khusus kecamatan yang di dalamnya ada narasumber khusus yang akan memberikan penguatan terhadap pola pikir manajemen yang ada di masing-masing kewilayahan," kata dia.
"Ketika ada publik melakukan kolaborasi dalam pengawasan, kita harus bersyukur," ujar Oded di Bandung, Jumat.
Dayat Hidayat terjerat kasus dugaan korupsi proyek jalan yang menggunakan dana Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) dengan kerugian mencapai Rp118 juta.
Menurutnya, keterlibatan masyarakat menjadi sangat penting bagi pemerintah kota. Ia menyadari sebagai pemerintah memiliki keterbatasan dalam hal pengawasan dan tidak boleh anti terhadap sikap kritis publik.
"Justru kita harus bersyukur. Inspektorat kita kan terbatas," kata dia.
Sementara bagi aparatur kewilayahan, ia mengimbau agar berhati-hati dalam menjalankan program pembangunan. Menurutnya, dalam bekerja itu tidak hanya boleh atau tidak boleh, tapi juga harus dibarengi juga dengan dimensi patut dan tidak patut.
"Kalau ada kasus seperti ini saya berharap semua perangkat daerah dalam bekerja menjalankan program pembangunan harus lebih hati-hati," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Bandung, Asep S. Gufron mengatakan, penggunaan dana PIPPK rawan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Selain karena ada oknum yang bermain, dana PIPPK juga rawan digunakan tanpa didasari prosedur dan aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Saat dana PIPPK itu bergulir, kata dia, harus sudah terencana, terpetakan, dan terpola.
"PIPPK sangat membantu pembangunan di wilayah masing-masing kecamatan maupun kelurahan. Apalagi menumbuhkan rasa kebersamaan warga Kota Bandung. Itu yang ingin kita munculkan," kata dia.
Untuk meningkatkan kompetensi para aparat kewilayahan, Bagian Penum akan menyelenggarakan bimbingan teknis. Hal itu untuk memperkuat pemahaman tentang pelaksanaan PIPPK.
"Akan ada pertemuan khusus kecamatan yang di dalamnya ada narasumber khusus yang akan memberikan penguatan terhadap pola pikir manajemen yang ada di masing-masing kewilayahan," kata dia.