Bandung (Antaranews Jabar) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Relawan Mahasiswa Untuk Indonesia mendukung imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat terkait aksi #gantipresiden2019 oleh kelompok massa tertentu menjelang pelaksanaan Asian Games 2018 di Jawa Barat.
"Alasan kami menggelar aksi damai ini adalah sebagai bentuk penolakan kami kepada rencana deklarasi #gantipresiden2019 dan ini merupakan bentuk dukungan kami terhadap imbauan MUI Jabar terkait #gantipresiden2019," kata Koordinator Aksi Relawan Mahasiswa Untuk Indonesia Kurniawan Ediyana, disela-sela aksi damainya, di Kawasan Taman Vanda Kota Bandung, Kamis.
Menurut Kurniawan, gerakan #gantipresiden2019 yang digagas oleh kelompok tertentu bisa memicu dan memecah belah atau menimbulkan konflik di masyarakat seperti kasus di Batam.
"Sehingga kami prihatin dan menolak gerakan #gantipresiden2019. Seharusnya masyarakat sadar bahwa untuk mengganti presiden itu bukan di tahun 2018 tapi itu di tahun depan yakni 2019," kata dia.
Berdasarkan informasi yang diperolehnya, ada sejumlah kelompok massa yang akan menggelar aksi unjuk rasa dengan mengusung gerakan #gantipresiden2019 di Kota Bandung, Jawa Barat, bertepatan jelang pelaksanaan Asian Games 2018.
"Infonya tanggal 11 Agustus ini bakal ada aksi #gantipresiden. Mereka akan berkumpul di Gedung Sate informasinya. Kami tidak ingin kasus seperti di Batam terjadi di Jawa Barat. Yakni adanya penolakan massa terhadap pihak yang mengusung aksi #gantipresiden2019," kata Kurniawan.
Dalam aksinya, Relawan Mahasiswa Indonesia mengutarakan sejumlah pernyataan sikap diantaranya meminta Kapolrestabes Bandung untuk tidak memberikan izin terhadap deklarasi RGP#2019GantiPresiden di Kota Bandung.
Mereka juga meminta Kapolda Jawa Barat untuk tidak memberikan izin terhadap deklarasi RGP#2019GantiPresiden di Jawa Barat.
"Kami juga mengajak elit politik dan seluruh rakyat Indonesia untuk stop saling menghina atau mencaci maki jelang Pilpres 2019. Perbedaan itu merupakan hal yang wajar dan harus dihormati," katanya.