Indramayu (Antaranews Jabar) - Nelayan Indramayu, Jawa Barat, yang menggunakan alat tangkap ramah lingkungan mengaku senang dengan program Pemerintahan Joko Widodo, karena setelah tidak diizinkannya cantrang, trawl dan lainnya kini ikan mudah didapat.
"Setelah ada larangan alat tangkap tidak ramah lingkungan, sekarang ikan juga semakin banyak dan yang paling penting jaring kami tidak rusak lagi," kata seorang nelayan Indramayu, Karnadi (45) di Indramayu, Selasa.
Dia mengaku program Pemerintahan Jokowi memang sudah terasa manfaatnya saat ini, terutama bagi nelayan yang menggunakan jaring gilnet.
Menurut Karnadi, sebelum alat seperti cantrang dan trawl belum dilarang, banyak jaring yang dipasang rusak dan hilang, tentu membuat nelayan tidak bisa mendapatkan penghasilan.
"Dulu kami jaringnya sering rusak dan hilang akibat banyaknya nelayan yang menggunakan jaring cantrang," tuturnya.
Karnadi mengaku meskipun tidak pernah melihat Presiden, baik di tv maupun aslinya, namun dia mengaku senang dengan gebrakan program yang dilakukan pemerintah era Jokowi terutama masalah perikanan.
Di tempat yang sama nelayan lain, Tatang (42) berharap dengan kedatangan Presiden Joko Widodo pada Rabu (6/6) ke Karangsong, Indramayu, bisa memberikan solusi bagi nelayan, baik maslah permodalan maupun perizinan.
"Harapan saya sih yang penting nelayan bisa sejahtera dan semua perizinan dipermudah," katanya.
Sementara itu Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indramayu, Dedi Aryanto menuturkan dengan adanya rencana peluncuran Program Bank Mikro Nelayan oleh Presiden Joko Widodo diharapkan bisa membantu dalam masalah permodalan.
"Saya atas nama HNSI Indramayu sangat mengapresiasi pemerintah, kalau memang ingin meluncurkan program Bank Mikro Nelayan," katanya.
Menurut Dedi, program Bank Mikro Nelayan tentu sangat bisa membantu para nelayan, terutama dibidang permodalan, karena memang mereka sangat membutuhkan itu.