Bandung (Antaranews Jabar) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat menyatakan prihatin dengan terjadinya penganiayaan kepada Kiai Umar Basyri (60) usai shalat Subuh berjamaah di Masjid Pesantren Al Hidayah, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
"Tentunya kami sangat prihatin dengan peristiwa kiai Umar Basyri yang diserang oleh seseorang di masjid usia shalat subuh beberapa waktu lalu," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di Kota Bandung, Senin.
Politisi perempuan dari Fraksi PDIP Jawa Barat ini mengaku tidak menyangka atau kaget dengan tindakan pelaku yang nekat melakukan penganiayaan terhadap seorang ulama saat berada di dalam masjid.
"Saya pikir tindakan pelaku sudah termasuk keji ya karena menyerang orang saat sedang beribadah di masjid. Tentunya jni menjadi keprihatinan bagi masyarakat Jawa Barat," kata dia.
Ineu berharap pelaku bisa dihukum setimpal agar menimbulkan efek jera dan kasus serupa tidak terulang kembali.
Hal serupa juga diutarakan oleh Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ade Barkah Surahman, dirinya mengecam tindakan pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap seorang alim ulama.
"Bukan prihatin lagi tapi kita mengutuk keras perbuatan pelaku karena alim ulama itu kan tokoh ya. Jadi kita sangat menyesalkan dan mengutuk terjadinya penganiayaan yang seperti itu, yang sangat di luar dugaan karena kultur di Jabar itu tidak pernah terjadi seperti itu sebelumnya," kata dia.
Sebelumnya, Kiai Umar Basyri (60) dianiaya oleh seseorang usai shalat Subuh berjamaah di Masjid Pesantren Al Hidayah, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/1).
Kepala Polsek Cicalengka Kompol Asep Gunawan di Bandung, Sabtu mengatakan, korban penganiayaan merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka yang tiba-tiba dianiaya oleh orang tak dikenal saat berada di dalam masjid.