antarajabar - Perwakilan Unicef Indonesia, menilai program imunisasi Campak dan Rubella (MR) di Pulau Jawa, berhasil melampaui target nasional 100,3 persen atau 35.075.731 anak.
"Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Pusdatin Kemenkes), mencatat selama dua bulan pelaksanaan program tersebut Pulau Jawa melampaui target nasional," kata Kepala Perwakilan Unicef untuk Pulau Jawa, Arie Rukmantara, kepada wartawan Kamis.
Dia menuturkan, Pusdatin Kemenkes mengungkapkan, Provinsi Jawa Timur menjadi daerah yang capaian targetnya tertinggi, yaitu 106,2 persen, disusul Jawa Tengah 104,61 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 97,04 persen, DKI Jakarta 97,09 persen, Jawa Barat 95,67 persen dan terakhir Banten 95,23 persen.
"Keterlibatan jurnalis kesehatan di seluruh wilayah di Pulau Jawa, sangat berperan memastikan Kampanye Imunisasi MR sukses dilakukan. Pelajaran berharga untuk kampanye imunisasi berikutnya adalah media harus dilibatkan sejak awal," katanya.
Sedangkan di Cianjur, tutur dia, menjadi daerah di Jawa Barat yang melaksanakan program vaksin Measles atau campak dan rubela (MR) terbaik, dengan capaian 101,40 persen, sehingga menarik sejumlah pihak untuk melakukan studi banding.
Sekretaris Dinas Kesehatan Cianjur, Agus Haris, mengatakan, tercatat ada 616.961 orang penduduk Cianjur yang berada di rentang usia 9 bulan sampai sebelum 15 tahun menjadi sasaran imunisasi measles-rubela.
"Selama pelaksanaan vaksin, capaian Cianjur berdasarkan data pemerintah pusat atas Badan Pusat Statistik (BPS) diangka 101,40 persen, sedangkan berdasarkan hitungan daerah 99 persen. Capaian tersebut melampaui daerah penyangga ibu kota," katanya.
Tercapainya target tersebut tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, kecamatan, desa, dan lingkungan pendidikan, meskipun letak geografis Cianjur yang luas sempat menjadi kendala.
Tercapainya target membuat Cianjur, tidak harus menggelar kembali vaksin pada Oktober mendatang karena berdasarkan rapat di tingkat provinsi, daerah yang kurang dari 95 persen harus menggelar vaksin tambahan.
Agus menambahkan, terlaksananya vaksin tersebut membuat Cianjur akan bebas campak dan rubela pada 2020, meskipun masih ada yang terkena, dampaknya tidak akan membahayakan.