Bandung (ANTARA) - Kepala Kantor BPN Jakarta Utara, Sontang Manurung menjelaskan status pemblokiran ribuan bidang tanah di Kelurahan Sunter Jaya kepada warga.
"Selamat pagi, hidup warga Sunter Jaya. Saya mengucapkan rasa terima kasih kepada bapak ibu sekalian yang datang menyampaikan aspirasi. Kasih kami waktu sepekan untuk membuka pemblokiran, kita akan berkoordinasi dengan pusat," kata Sontang di hadapan warga Sunter Jaya melalui siaran pers, Rabu.
Sontang menegaskan BPN Jakarta Utara akan segera berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN dan Kanwil BPN DKI Jakarta. Ia memastikan proses tindak lanjut dilakukan secara resmi, mengingat persoalan ini juga terkait aset negara.
"Tentu ini menyangkut aset negara, dan kami juga melihat apa yang dirasakan masyarakat yang sudah lama memiliki sertipikat tanah ini. Untuk itu saya juga akan berkoordinasi dengan kementerian agar permasalahan ini bisa terselesaikan," terangnya.
Di hadapan warga, Sontang kemudian menyerahkan surat kesepakatan yang berisi dua poin utama, yakni, Kantor Pertanahan Jakarta Utara akan berkoordinasi dengan Kanwil BPN DKI Jakarta dan Kementerian ATR/BPN terkait permintaan warga Sunter Jaya.
Serta Kantor Pertanahan Jakarta Utara akan mengupayakan pembukaan blokir bidang tanah warga dalam waktu satu minggu.
Usai membacakan kesepakatan tersebut, Sontang menyerahkan dokumen tertulis kepada koordinator aksi sebagai bentuk kepastian hukum atas tindak lanjut yang akan diambil.
"Hari ini masyarakat Sunter Jaya meminta pemblokiran tanah kami dibuka, kami ada tujuh RW, sementara sertipikat kami asli," ujar perwakilan warga, Ida Mahmuda.
Ia menambahkan, warga kesulitan melakukan aktivitas hukum atas tanah mereka. "Kita gak bisa melakukan kegiatan jual-beli, dan kami tidak bisa apa-apa atas kejadian ini," tutupnya.
Warga menilai pemblokiran tanah tersebut diduga sudah kedaluwarsa dan tidak sesuai prosedur, termasuk pelaksanaan aturan dalam Permen ATR/BPN No. 13 Tahun 2017 tentang Tata Cara Blokir dan Sita, Pasal 13 Ayat 1 dan 2.
Desakan itu membuat Kepala Kantor BPN Jakarta Utara, Sontang Manurung, turun langsung menemui massa aksi. Ia naik ke atas mobil komando untuk memberikan penjelasan dan mengimbau warga tetap tenang.
