Garut (ANTARA) - BPBD Kabupaten Garut, Jawa Barat menyampaikan hasil asesmen terkait dua rumah warga di Kecamatan Pasirwangi yang ambruk bagian atapnya, salah satu penyebabnya karena cuaca ekstrem selain karena kondisi bangunan rumah yang kurang terawat.
"Kondisi tersebut mengakibatkan dua unit rumah permanen mengalami kerusakan pada bagian atap," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Kamis.
Ia menuturkan hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung lama mengguyur wilayah Kabupaten Garut pada Rabu (22/10) menyebabkan dua bangunan rumah warga di Desa/Kecamatan Pasirwangi bagian atapnya ambruk.
Beruntung kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa, karena penghuni rumah sedang berada di luar, dan selama ini juga sudah jarang menempatinya karena sudah menunjukkan tanda-tanda kondisi bangunan yang sudah cukup membahayakan sehingga rumahnya kurang terawat.
"Berdasarkan hasil asesmen di lapangan, selain faktor struktur bangunan dan kurangnya perawatan, terdapat penyebab lain yang memperparah kerusakan yaitu curah hujan dengan intensitas tinggi," katanya.
Ia menyebutkan rumah tersebut milik keluarga Asep Saepuloh yang mengalami kerusakan cukup parah, kemudian bangunan rumah milik keluarga Yusup Tajiri.
Penghuni rumah milik Asep, kata dia, sebelumnya sudah menunjukkan perubahan pada struktur bangunan atap rumah sejak dua pekan lalu sehingga barang-barangnya sudah lebih dulu dipindahkan.
"Penghuni telah memindahkan sebagian barang ke rumah saudara kandung, dan untuk sementara waktu menetap di rumah mertua," katanya.
Ia menyampaikan adanya kerusakan pada bangunan rumah tersebut membuat seluruh penghuni berjumlah tujuh jiwa mengungsi ke rumah saudaranya yang aman dari ancaman bencana cuaca ekstrem.
BPBD Garut, kata dia, sudah menyalurkan bantuan logistik untuk mendukung kegiatan gotong royong warga, bantuan perlengkapan sekolah bagi anak-anak yang termasuk kelompok rentan, dan terpal untuk penutup sementara rumah yang rusak.
Adanya kejadian itu, jajaran BPBD Garut, aparatur kecamatan, desa, kepolisian, TNI, dan sukarelawan turun ke lapangan mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi bencana susulan.
Kepala Polsek Pasirwangi Iptu Wahyono Aji menyampaikan, jajarannya terus melakukan patroli mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya pada musim penghujan seperti angin kencang, tanah longsor, dan juga cuaca ekstrem.
"Khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor atau tanah labil agar lebih berhati-hati dan segera melaporkan kepada aparat jika terjadi tanda-tanda bencana," katanya.
