Oleh karena itu, ia optimistis dengan peningkatan kualitas Bandung Zoo dapat sejajar dengan Bali Safari dan akan menarik lebih banyak wisatawan luar daerah maupun mancanegara yang akan berdampak pada kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kalau kita sudah membangun kawasan berkelas internasional, tentu akan ada efek domino dengan meningkatnya kedatangan wisatawan dari berbagai negara. Jadi banyak hal yang harus kita kerjakan,” kata dia.
Selain itu, YMT membuka peluang kerja sama dengan berbagai lembaga konservasi satwa di dalam dan luar negeri, termasuk European Association of Zoos and Aquaria (EAZA) serta South East Asian Zoos Association (SEAZA).
“Kita harus kerja sama dengan mereka, karena dari situ kita bisa saling belajar, saling menukar satwa, bukan hanya membeli. Dengan kolaborasi itu, kita bisa memperkuat jaringan internasional sekaligus meningkatkan kualitas pengelolaan,” kata John.
