Jakarta (ANTARA) - Grup band GIGI merilis album penuh ke-25 bertajuk “Forever In The Air”. Album ini menandai perjalanan GIGI setelah 10 tahun tidak mengeluarkan rilisan album penuh.
“Lumayan lama ya, sebenarnya 10 tahun itu album full dengan lagu baru, kita emang enggak rilis di situ, dijeda-jedain pada single. Ini sebenernya mimpi apa ya yang terwujud,” kata Drummer GIGI, Gusti Hendy dalam konferensi pers peluncuran album tersebut di Jakarta, Rabu.
Hendy mengatakan album ke-25 ini proses pembuatannya terasa seperti pengalaman pertama dari GIGI karena biasanya membuat album itu cuma 2-3 bulan, namun kali ini mereka membutuhkan waktu hampir satu tahun untuk merampungkannya.
Meski demikian, album “Forever In The Air” diungkap grup yang beranggotakan Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramadhan (bass), dan Gusti Hendy (drum) itu sebagai pewujudan mimpi.
Lantaran GIGI bisa melakukan proses rekaman di studio Power Station at Berklee NYC, di mana banyak musisi dunia seperti Madonna, Lady Gaga, Rolling Stone, John Mayer, melahirkan lagu terbaiknya.
“Rekaman ini sebuah swasembada banget, dengan pengorbanan energi kita, gue bilang Forever In The Air bermakna bahwa ternyata umur bukan hanyalah angka, ternyata, selalu ada itu karena spirit,” ungkap Hendy.
Dalam proses rekaman album “Forever In The Air”, GIGI juga menggunakan metode workshop dalam menyatukan ide mereka di album. Prosesi rekaman pun menggunakan pita yang dinilainya memiiki keunikan tersendiri di tengah gempuran produksi digital.
Adapun album ke-25 ini menjadi penanda eksistensi GIGI dalam industri musik, dibalut dengan aransemen yang fresh dan matang yang ditumpahkan ke dalam 9 track baru yang dilatarbelakangi dari cerita dan keresahan mereka.
