Jakarta (ANTARA) - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menilai pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve (The Fed).
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang masih melanjutkan penguatan oleh pernyataan hawkish dari pejabat The Fed Jeff Schmid dan Nel Kashkari,” ujarnya, di Jakarta, Rabu.
President of the Federal Reserve Bank of Kansas City menyampaikan bahwa Bank Sentral AS perlu terus menekan inflasi yang tetap tinggi. Adapun President of the Federal Reserve Bank of Minneapolis Nel Kashkari mengungkapkan setiap pemotongan suku bunga yang drastis, akan berisiko memicu inflasi.
Walaupun prospek pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis point (bps) mencapai 99 persen di akhir Oktober ini, menurut CME Fedwatch, tetapi pernyataan-pernyataan hawkish dinilai senantiasa menurunkan peluang tersebut.
“Angka-angka inflasi di AS memang kembali naik akhir-akhir ini oleh tarif, walau Kepala Biro Statistik dan Pekerjaan (AS) sudah diganti dengan orang pilihan Trump (Presiden AS, namun tidak mengubah hal itu,” kata Lukman.
