Garut (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkuat mitigasi bencana gempa bumi melalui program Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) di Kabupaten Garut, Jawa Barat sebagai langkah kesiapsiagaan masyarakat maupun pemerintah daerah di tengah ancaman bencana gempa bumi.
"Kita harus lebih siap dan tangguh juga memperkuat mitigasi," kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu saat kegiatan SLG dan Tsunami di Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Rabu.
Ia menuturkan kegiatan bertemakan "10 Tahun SLG, 10 Tahun Ngawangun Kasiapsiagaan Pikeun Salamet Tina Musibah Gempa Bumi Jeung Tsunami di Wewengkon Jawa Barat" itu bertujuan untuk membina kesiapsiagaan dan keselamatan masyarakat dari gempa bumi dan tsunami.
Kegiatan SLG di Garut kali ini, kata dia, diikuti 55 peserta dari berbagai unsur kalangan masyarakat dan pemangku kepentingan yang mengikuti setiap rangkaian materi dan praktik untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi dan tsunami.
"Upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, BMKG sejak tahun 2015 menyelenggarakan program Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami di wilayah Jawa Barat, perjalanan 10 tahun SLG yang luar biasa dan sudah 10 kali di Jawa Barat," katanya.
Ia menyampaikan kegiatan SLG ini tidak hanya membina dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di Garut, tapi juga untuk memperkuat koordinasi antara BMKG, BPBD, dan juga pemerintah daerah dalam meminimalisasi dampak bencana.
Tujuan lainnya, lanjut dia, membangun budaya siaga bencana melalui edukasi dan latihan kesiapsiagaan secara rutin dan berkesinambungan melibatkan masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah maupun pusat.
"SLG ini bukan sekedar seremonial, kita berharap ini merupakan bukti nyata komitmen BMKG, bersama pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus membangun budaya tanggung bencana di Jawa Barat," katanya.
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menyatakan, kegiatan yang diselenggarakan BMKG menjadi penanda dimulainya penguatan mitigasi dan budaya kesiapsiagaan di Garut yang selama ini memiliki potensi bencana alam, salah satunya gempa bumi.
Pelaksanaan SLG di Garut, kata dia, merupakan langkah penting untuk mitigasi, peningkatan kesadaran, dan kepedulian masyarakat, karena jika tidak memiliki banyak pengetahuan tentang bencana maka khawatir dapat menimbulkan risiko yang besar.
"Ini adalah suatu upaya untuk mitigasi, jadi masyarakat diajak oleh kita untuk 'aware', peduli karena ini (bencana gempa) bisa suatu saat terjadi, dan kalau kita tidak tahu, bahkan tidak peduli ini bahaya sekali," katanya.
Ia menambahkan kegiatan SLG yang akan mengedukasi masyarakat itu sebagai langkah antisipasi yang nantinya memiliki banyak pengetahuan, kemudian bisa melakukan keputusan yang cepat dan tepat untuk menghindari risiko bencana.
"Kita dorong semua, ini jadi kesempatan baik untuk momentum kita, untuk mengingatkan kembali bahwa Garut adalah daerah yang berpotensi bencana, tapi tidak usah khawatir kalau kita mempersiapkannya," katanya.
