Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menargetkan kawasan peternakan di Kecamatan Campaka dapat memenuhi kebutuhan daging di sejumlah pasar di Cianjur serta pemenuhan gizi anak dan ibu hamil.
Bupati Kabupaten Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian di Cianjur Senin, mengatakan selama ini tingkat kebutuhan daging di Cianjur setiap bulan-nya cukup tinggi terutama pada hari tertentu dan masih mengandalkan pasokan dari luar.
"Harapan kami ketika sudah dibangun kawasan peternakan di Desa Cidadap, Kecamatan Campaka, kebutuhan daging ayam dan sapi yang tinggi setiap harinya dapat terpenuhi dari dalam karena selama ini masih mengandalkan pasokan dari luar," katanya.
Selain untuk memenuhi kebutuhan daging sekaligus gizi masyarakat, ungkap dia, keberadaan kawasan peternakan di Cianjur dapat menjaga kestabilan harga, terutama pada saat tertentu termasuk pada hari raya dimana harga daging melambung.
Saat kebutuhan dapat dipenuhi dari peternakan yang ada di Cianjur, pada waktu tertentu harga daging tetap terjangkau, sehingga pemenuhan gizi masyarakat tetap terpenuhi, terlebih keberadaan kawasan peternakan sebagai penunjang kebutuhan daging dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Pada masa pertumbuhan agar otak anak cerdas perlu protein yang tinggi dan asupan gizi yang cukup, sehingga dibangun kawasan peternakan untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Cianjur," katanya.
Seperti diberitakan Pemerintah Kabupaten Cianjur, menyiapkan anggaran Rp2,8 miliar untuk membangun kawasan peternakan di Kampung Cikekep, Desa Cidadap, Kecamatan Campaka, yang dijadwalkan berjalan pada Oktober 2025.
Kepala Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur, Iwan Setiawan, mengatakan tahap awal dilakukan pembangunan konstruksi berupa kandang sapi dan ayam, gudang, pos keamanan serta jalan produksi.
"Dari anggaran tersebut sudah termasuk pengadaan 25 ekor sapi perah dan 700 ekor ayam buras, dimana pembangunan konstruksi sudah berjalan awal Oktober dengan luas lahan 12 hektare," katanya.
Dia menjelaskan tahap pertama pengelolaan dilakukan di atas lahan seluas 4 hektare, sedangkan sisanya untuk tanaman hijau pakan ternak, dimana pembangunan peternakan berdiri di lahan milik pemerintah daerah.
Target sementara ungkap dia, bukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) namun untuk ketahanan pangan sektor peternakan bagi masyarakat guna pemenuhan gizi dan kesejahteraan, termasuk sebagai upaya penunjang Makan Bergizi Gratis.
