Antarajabar.com - PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat memprediksi beban puncak listrik siang pada saat Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah di Jabar sebesar 3.284 MW atau naik 793 MW (31,8 persen) jika dibandingkan beban puncak listrik siang lebaran tahun 2016..
"Namun, apabila dibandingkan dengan beban normal maka beban puncak siang Idul Fitri turun 1.892 MW atau sekitar 36,5 persen," kata General Manager PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana, di sela-sela acara buka puasa bersama media massa, di Bandung, Rabu (21/6) malam.
Sementara itu, kata Iwan, untuk beban puncak listrik malam pada Lebaran 2017 ini di Jawa Barat ialah mencapai 4.688 MW atau naik sekitar 395 MW (15,85 persen) dibandingkan beban puncak listrik malam hari pada lebaran tahun sebelumnya sekitar 2.491 MW.
"Dan jika dibandingkan dengan beban normal maka beban puncak malam Idul Fitri turun 1.300 MW atau 21,7 persen," ujar dia.
Menurut dia, untuk daya mampu pasok untuk Idul Fitri tahun 2017 ini adalah sebesar 9.786 MW dengan cadangan daya yang tersedia sebesar 5.098 MW.
"Insya Allah tidak ada pemadam (listrik) untuk lebaran ini. Dalam arti kita tidak ada rencana untuk pemadaman tapi biasanya ada gangguan individual dari rumah itu sendiri," kata dia.
Oleh karena itu, dia memastikan tidak ada kegiatan pemeliharaan listrik yang mengakibatkan pemadaman listrik di Jawa Barat saat lebaran nanti. "Jadi kesiapan lebaran ini kami menjaga dari sisi agar tegangan 20 KV sampai kepada pelanggan," kata dia.
Ia menuturkan mulai 23 Juni diperkirakan beban pemakaian listrik cenderung turun menyusul adanya kebijakan cuti bersama dari pemerintah yang menyebabkan industri, perkantoran dan sebagian pelanggan komersial sudah meliburkan aktivitasnya.
"Kami memperkirakan kondisi beban akan kembali normal pada H+4 sampai H+7 setelah lebaran," kata dia.
(U.A066/B/T007/T007) 22-06-2017 06:35:44