Evolusi gaya bermain
Yang menarik, Premier League bukan lagi liga yang sekadar mengandalkan fisik dan crossing dari sayap seperti satu dekade lalu.
Data menunjukkan bahwa tim-tim Premier League sekarang bermain dengan lebih banyak kombinasi umpan pendek dan lebih sedikit mengandalkan crossing. Mereka juga jarang menembak dari luar kotak penalti, lebih memilih untuk membangun serangan yang efisien dan masuk ke area berbahaya sebelum mengeksekusi peluang.
Hal ini menuntut keterampilan teknis yang sangat tinggi, baik dari pemain yang menguasai bola maupun dari mereka yang bertugas menghentikan serangan. Bertahan di Premier League artinya harus siap menghadapi serangan yang cepat, padat, dan minim kesalahan.
Setiap keputusan yang salah bisa langsung dihukum dengan gol, karena kualitas penyerang dan kecepatan pergerakan bola begitu tinggi. Jika tidak disiplin atau melakukan blunder, tim besar sekalipun tidak akan diberi ampun dan harus membayar itu dengan kebobolan. Manchester United sering menjadi contoh ini pada musim lalu.
Lebih cepat, lebih sering
Jika itu belum cukup, data dari Gradient Sports mengungkap bahwa pemain di Premier League juga harus berlari lebih cepat dan lebih sering dibandingkan di liga lain.
Rata-rata kecepatan maksimum pemain Premier League mencapai 32,5 km/jam, tertinggi di antara lima liga top Eropa. Liga ini juga memimpin dalam jumlah sprint, jarak yang ditempuh saat sprint, dan waktu yang dihabiskan untuk sprint.
Dalam satu pertandingan, perbedaan ini mungkin tidak terlalu mencolok. Tapi ketika dikalikan dengan 10 pemain outfield, 20 klub, dan 38 pertandingan dalam satu musim, maka Premier League benar-benar berputar dalam ritme yang berbeda dibandingkan kompetisinya di Eropa.
Lagi-lagi, tim peringkat ke-15 dan ke-16 di Premier League 2024/2025 menjadi contoh. Manchester United dan Tottenham Hotspur mencapai final Liga Europa tanpa pernah menghadapi tim Inggris, namun keduanya sama-sama terpuruk di liga domestik. Bahkan, Manchester United tak terkalahkan di Europa League, tapi menjadi yang terburuk di dalam sejarah mereka di era Premier League.
Semua ini menciptakan sebuah ekosistem kompetisi yang unik. Di Premier League, pemain dituntut untuk memiliki teknik tinggi, kemampuan membaca permainan yang tajam, mentalitas kuat, serta daya tahan dan kecepatan fisik yang luar biasa. Mampu tampil gemilang di Bundesliga atau LaLiga tidak otomatis menjamin keberhasilan di Inggris.
Masuk ke Premier League artinya masuk ke liga dengan kualitas skuad merata, tekanan publik dan media yang luar biasa, serta tuntutan untuk selalu memberikan performa maksimal setiap pekan.
Dan meski banyak pemain yang akhirnya berhasil beradaptasi, jumlah yang kesulitan jauh lebih besar. Inilah yang membuat Premier League liga paling menantang di dunia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sejumlah bukti jadikan "Premier League" liga terbaik di dunia
